Sebagai kelanjutannya, Filosofi Teras juga membawa saya untuk mengenal Amor Fati. Sebuah konsep yang dipublikasikan oleh Friedrich Nietzsche, seorang filsuf asal Jerman.
Ditinjau dari asal kata, Amor Fati terdiri dari dua suku kata. Amor dalam bahasa latin berarti cinta. Sedangkan Fati, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai Fate, berarti takdir.
Dengan demikian, Amor Fati dapat diartikan sebagai cinta takdir alias mencintai takdir.
Hakikat cinta dan mencintai
Duh... mencintai orang aja sering bermasalah, apalagi mencintai takdir!
Mencintai memang kerap menjadi perkara yang rumit.
Karena mencintai berarti menerima segala kekurangan dan kelebihan si objek yang dicinta (lebih sering manusia), baik itu bau keteknya, kebiasaan ngupilnya, cantik atau gantengnya, baik hatinya, pokoknya segala-galanya deh!
Namun sebagaimana yang kita saksikan dan rasakan, untuk sampai ke tahap "nerimo" rasanya cukup sulit.
Kamu bisa bilang: aku cinta kok sama dia. Tapi masih misuh-misuh ketika chat-mu lama dibalasnya atau inginmu tidak dikabulkannya (padahal dia sudah memberitahumu alasannya).
Baca juga: Mengenal Dikotomi Kendali, Alasan Mengapa Kamu Harus "Legowo" Terhadap Beberapa Hal