Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mengenal Dikotomi Kendali, Alasan Mengapa Kamu Harus "Legowo" terhadap Beberapa Hal

11 Juli 2021   13:08 Diperbarui: 11 Juli 2021   21:19 5493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal banyak yang bisa kita usahakan untuk menjaga atau meraih kedua hal tersebut.

ilustrasi menjaga kesehatan | sumber:https://www.npr.org/
ilustrasi menjaga kesehatan | sumber:https://www.npr.org/

Seperti di masa pandemi ini, saya bisa mengusahakan kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, meminum vitamin, dan menjaga jarak agar terhindar dari virus korona.

Namun semakin membaca buku ini, semakin saya sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa saya tidak akan terjangkit virus ini. 

Saya kembali teringat beberapa cerita di Twitter, yang mengisahkan mereka yang ketat mematuhi protokol kesehatan, namun tetap terjangkit pada akhirnya.

Bukankah dengan begitu, kesehatan memang sesuatu yang tidak bisa kendalikan?

Tidak berada di bawah kendali, tidak berarti dipasrahkan

"Eh berarti kita nggak usah pake masker ya, apalagi beli-beli vitamin. Karena kata Stoa, kesehatan itu nggak berada di kendali kita."

Perlu diingat, bahwa dikotomi kendali bukan pelajaran memasrahkan hidup. Dikotomi kendali adalah pelajaran tentang sikap, bagaimana kita menyikapi hal-hal yang berada di bawah kendali dan di luar kendali.

Bukankah Henry juga menyatakan bahwa tindakan kita adalah bagian kendali yang bisa kita pengaruhi setirnya?

Maka dari itu penting untuk berusaha sebelum berpasrah; penting untuk ikhtiar, sebelum tawakal. Bukankah tugas manusia hanya berusaha, hasilnya tetap Tuhan yang tentukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun