Sawit menjadi sorotan setelah berita tentang pembakaran hutan Papua yang dirilis Greenpeace bersama Forensic Architecture merebak di berbagai media.
Beberapa hari kemudian, sebuah media berita Amerika, Associated Press, merilis laporan tentang banyaknya tindak kekerasan seksual yang dialami pekerja wanita di lahan sawit khususnya Indonesia dan Malaysia.
Beberapa dari mereka juga menderita batuk dan mimisan karena kurangnya perlengkapan keselamatan ketika menyemprot pestisida. Serta seorang ibu hamil yang harus kehilangan bayinya karena terpaksa membawa beban berat selama bekerja.
Investigasi-investigasi tersebut seolah menyisakan tanda tanya, seperti:
Sebesar itukah pilu yang ditimbulkan dari sawit?
Eits tapiii, sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya untuk berkenalan dulu dengan tanaman yang menjadi komoditas andalan di Indonesia ini.
Sejarah dan Asal-Usul Sawit
Sekilas, tanaman ini tampak seperti pohon kelapa pada umumnya. Perbedaan paling mencuat mungkin berada pada batang yang diselimuti dengan bekas pelepah, sehingga terlihat lebih berisi dibanding pohon kelapa biasa.
Warna buah sawit bervariasi, mulai dari merah, ungu, dan hitam. Buah inilah yang nantinya akan diolah dan menghasilkan minyak kelapa sawit.
Dilansir dari GAPKI.id, sawit adalah tanaman asli Afrika yang telah digunakan sejak 3000 tahun sebelum masehi. Perjalanan sawit di Indonesia bermula ketika Dr. D. T. Pryce membawa empat bibit sawit untuk dijadikan koleksi di Kebun Raya Bogor pada tahun 1848.