Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Sedang belajar mengompos, yuk bareng!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pointillism, Mari Mewarnai dengan Titik

16 Juli 2017   12:47 Diperbarui: 13 Agustus 2017   13:56 4189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cat air dan pensil - dokpri
cat air dan pensil - dokpri
Seperti biasa, pertama-tama saya membuat kerangka gambarnya dahulu dengan pensil. Tidak perlu tebal-tebal, karena nantinya bekas pensil ini akan dihapus. Kali ini, saya mengambil tema buah-buahan A3P: alpukat, anggur, apel, dan pisang. 

sebelum diwarnai - Dokpri
sebelum diwarnai - Dokpri
Dan mulailah proses pewarnaan dengan pointillism. Mengapa saya membutuhkan pensil yang ada penghapus di ujungnya? Ini dikarenakan penghapus itu yang menjadi media pemindahan warna ke dalam gambar.

setengah jadi - Dokpri
setengah jadi - Dokpri
Kalau kalian bisa menggunakan teknik gradasi warna yang baik pasti hasilnya akan bagus sekali. Sayang, saya hanya pelukis amatir yang tidak jago-jago amat memainkan warna. Jadilah hasil akhirnya tampak seperti iniiiii....

sudah jadi - Dokpri
sudah jadi - Dokpri
Tentu masih tidak ada apa-apanya dibanding lukisan Georges Seurat, Affandi, ataupun Vincent Van Gogh. Karena bagi saya, mewarnai bukan hanya tentang seberapa bagus hasilnya, melainkan suatu cara penyaluran emosi dan pemenuhan hasrat yang selama ini hanya tersimpan di kepala. Mewarnai sama seperti dongeng, bukan suatuhal yang dilumrahkan hanya untuk anak kecil. Toh, kita juga membutuhkan "warna" untuk mengisi lembaran hari agar lebih menarik. 

Selamat berkreasi dengan warna!

---

Tutut Setyorinie, 16 Juli 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun