Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, jadi Game Changer untuk lingkunganmu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Rindu] Sepotong Rindu untuk Ayah

8 September 2016   20:25 Diperbarui: 11 September 2016   10:13 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis kecil yang sedari tadi hanya membatu di samping sang ibu kini ikut jatuh terduduk. Matanya masih melekat pada batu yang bertuliskan nama sang ayah. Ia tampak tak percaya. “Ayah… Putri rindu ayah…”

“Ayah kenapa nggak pamit sama Putri kalau mau pergi? Putri selama ini nungguin Ayah setiap hari. Putri berdoa sama Tuhan supaya Ayah cepat pulang. Dan akhirnya doa Putri terkabul hari ini. Putri bisa bertemu ayah lagi. Walau bukan di rumah seperti biasa.”

Mendengar ucapan putrinya yang sendu makin membuat tangisan sang Ibu semakin tersedu. Air matanya bertambah deras—membuat gundukan tanah itu bertambah basah.

“Ayah… Putri rindu ayah… Jangan lupakan Putri ya, yah…” ucap gadis kecil itu kemudian memeluk pusara ayahnya dengan penuh rindu.

8 September2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun