Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Sepasang Mata Abu-abu

3 September 2016   11:03 Diperbarui: 3 September 2016   17:14 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: suratlewat.com

Padahal aku tlah tahu tentang perjodohan yang diusung ibuku.

Dulu aku mampu menentang, karena aku yakin suatu saat ibuku akan luluh dan bersedia menerimamu.

Tapi nyatanya tidak.

Ia malah jadi sakit parah.

Tak ada yang bisa kulakukan selain mengabulkan titahnya.

Atau dia akan mengenangku sebagai anak durhaka.

Sekali lagi maafkan aku, Hannah.

Berikan salamku untuk si Ranum kecil yang sebentar lagi akan mencecap dunia.

Bilang kalau aku sangat menyayanginya walau sekalipun belum pernah kulihat wajahnya.

Sampaikan juga hadiah yang kupersiapkan untuk menyambut ulang tahunnya yang pertama.

Kuharap ia menyukainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun