Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, jadi Game Changer untuk lingkunganmu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selembar Uang Merah untuk Thalia

22 Agustus 2016   12:49 Diperbarui: 22 Agustus 2016   13:00 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sampai di warung tersebut, anak laki-laki tadi langsung menghambur ke arah ibunya. Menangis lagi.

“Shh. Shh. Dafa, udah jangan nangis. Terima kasih dong sama kakak ini, udah mau jagain kamu,” ujar sang ibu sambil menenangkan anaknya di pelukan.

“Maafin ibu ya, Dafa…”

Tanpa sadar, Thalia mengamati mereka dengan seksama. Tiba-tiba ia teringat ibunya yang sekarang entah berada dimana. Ya, ibunya telah meninggalkannya sejak kecil. Masalah ekonomi—kata orang-orang. Dan hingga kini ibunya tak pernah mengunjungi Thalia sama sekali.

Sang ibu itu tiba-tiba mendatangi Thalia, “Kamu jualan tisu ya dek?”

Thalia mengangguk.

“Ibu beli satu ya,” balas ibu itu lalu membenamkan tangannya ke tas tangan—mencari uang.

Thalia memplastikan salah satu tisunya dan menyodorkan kea rah ibu itu. “Ini bu.”

Ibu itu mengambil tisunya seraya memberi Thalia selembar uang bewarna merah.

“Saya nggak punya kembaliannya, bu,” Thalia bergeming menatap uang itu dengan takut-takut.

“Tidak usah. Ini buat kamu saja.” Ibu itu membalas ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun