Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akhirnya #Mottaout Trending Juga

31 Januari 2025   10:50 Diperbarui: 31 Januari 2025   10:50 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya, terkait kemarahan ultras dan keramaian hastag #Mottaout itu, ada parameter lain yang perlu diperhatikan. 

Kita mesti mengakui jika La Vecchia Signora sejatinya melewati musim yang tidak ideal. Sekurang-kurangnya karena tiga hal berikut. 

Pertama, pemain yang gonta-ganti cedera, khususnya lini belakang. Dimulai dengan Gleison Bremer yang menderita Cruciate Ligament Tear sejak Oktober 2024.  Bek berkebangsaan Brazil ini bukan saja jangkar, ia adalah sentral.

Gara-gara kualitas Bremer, Juventus berani menjual De Ligt ke Bayern Munich. Dan terbukti ini adalah solusi yang jauh lebih baik. Tapi, Bremer memliki problem dengan cedera. Sesudah badai virus corona, hingga hari ini, dia sudah mengalami 8 kali cedera. 

Sesudah Bremer menghilang, lini belakang Juventus seperti klub petarung degradasi. Terlalu mudah dibikin kacau balau dan kehilangan kontrol. Tak ada pemimpinnya.

Sedang Gatti dan Kalulu tak selalu padu dan stabil. Nama yang pertama bahkan acapkali membuat kesalahan, seperti subuh barusan ketika di-vermak Benfica. 

Itulah mengapa, di bursa transfer paruh musim, dari tiga nama yang datang, duanya pemain bertahan. Alberto Costa dan Renato Vega.  

Kedua, barisan anak-anak muda yang membutuhkan jam terbang lebih banyak. 

Di satu sisi, Nicol Savona (21),  Jonas Rouhi (20), Samuel Mbangula (21), Vasilije Adi (18), Francisco Conceio (21), dan Kenan Yldz (19), adalah investasi bagi kebutuhan jangka panjang. 

Bahkan, dari strategi transfer, manajemen klub di era Cristiano Giuntoli tak lagi meminjam pemain bangkotan karena dalih berpengalaman. 

Sedang di sisi berbeda, Juventus memiliki jadwal yang padat, tiga lapisan. Badai cedera, kebugaran skuad dan kematangan adalah kombinasi yang tidak mudah ditemukan formula keseimbangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun