Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dari Pembacaan Juventus Sua Napoli

22 September 2024   15:56 Diperbarui: 22 September 2024   20:16 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Juventus, Kenan Yildiz, berduel dengan bek Napoli, Amir Rrahmani dalam laga Serie A di Juventus Stadium| (ISABELLA BONOTTO/AFP)/ Kompas.com

Kali ini, Antonio Conte kembali ke Allianz Stadium berjumpa Juventus, sesudah melewati musim yang datar di Tottenham Hotspur lantas menganggur sejak tahun 2021. 

Kini, bersama sentuhan Conte, Partenopei Gli Azzurri--julukan Napoli-- di musim 2024/2025 tak ingin sekadar berburu jatah liga Champion. Dan, kita tahu, secara taktikal maupun mental, Conte memiliki prasyarat tersebut. Conte, dengan emosinya yang kompetitif, sedang membawa ambisi tinggi.  

Sedangkan bagi Thiago Motta, bersua Napoli adalah ujicoba pertama yang cukup keras bagi Juventus Baru yang didukung total oleh Cristiano Giuntoli. 

Bukan menafikan pertemuan pekan ketiga dengan AS Roma, yang hasilnya juga imbang. Tapi De Rossi, yang mendadak dipecat dan membuat banyak Romanisti meradang, masih bau kencur dibanding curriculum vitae Conte. Belum lagi, Serigala Roma di beberapa musim terakhir memang bukan pesaing sepadan.

Bagi Juventus sendiri, penting menggarisbawahi apa yang dikatakan Giuntioli. Pekerjaan yang tengah dilakukan bersama Motta adalah perubahan struktur untuk menopang perubahan filosofi Nyonya Tua. 

Jadi, ini adalah proyek jangka panjang, sekaligus fundamental (dan dengan berani melakukan cuci gudang besar-besaran) Juventus.

Dalam dua sudut pandang inilah, maka laga tadi malam sudah semestinya mewakili pertunjukan adu taktik yang seru.

Pembacaan Terhadap Performa Dua Babak. Bagi kebanyakan Juventini, pertemuan tadi malam seharusnya menjadi momentum memantapkan progres. Terutama dikarenakan keberhasilan melumat PSV Eindhoven dengan skor cukup telak, 3:1 pada pembuka Liga Champion.

Di level ini, Juventus bermain cukup atraktif walau di menit-menit akhir babak kedua sempat kehilangan kendali dan berakibat fatal. Hal mana terjadinya gol di menit 92, yang merusak cleansheet dari 4 laga domestik.

Tapi malam barusan adalah Napoli, dan lebih khusus lagi, menghadapi Antonio Conte.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun