Generasi ini, dengan rupa-rupa asal-usulnya, mulai menolak patuh dengan adab lama. Lalu pelan-pelan mendobrak preferensi moral kolektif yang bertahun-tahun menjaga tabu atau keharusan. Mereka serupa rombongan rayap di dalam kayu.
Masyarakat akhirnya bergerak ke dalam dua pendulum, paling kurang begitu. Terbagi kedalam kelompok yang bertahan dengan adab lama dan yang berusaha lepas dari remote kendali yang lama.
Pendek kata, Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong lebih mirip nostalgia dari sebuah generasi, mungkin milik penulisnya sendiri.Â
Membacanya seperti sedang memutar film hitam putih di kepala. Begitu dekat dari masa lampau namun tidak cukup menyisakan gaya Eka yang kompleks dalam berkisah.Â
Begitulah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H