Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Membaca Desa, Internet, dan Kemajuan

16 Februari 2024   11:11 Diperbarui: 16 Februari 2024   16:43 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua warga Desa Tampelas sedang melakukan kegiatan survey pencegahan kebakaran hutan dan lahan | Foto: Yayasan Puter Indonesia

Dengan maksud lain, jika kecepatan dan ketersediaan internet bagi warga desa tidak diskenariokan dalam penguatan otonomi desa yang inklusif, berkemakmuran dan berkelanjutan, sepertinya kita bakal berhadapan dengan "bencana internet".

Bencana itu semisal ketersediaan internet hingga ke kampung-kampung yang jauh justru menjadi ladang bagi pornografi, terutama terhadap golongan remaja hingga anak-anak. 

Internet barulah daya dorong, katalisator. 

Ia jelas membutuhkan banyak prasyarat agar menjadi bagian dari terciptanya kesetaraan, kemakmuran, dan keberlanjutan di desa-desa yang masih terisolasi di dunia yang dilipat oleh kecepatan informasi. 

Ironisnya, proses pemenuhan syarat yang dimandatkan cita-cita kemerdekaan itu tidak selalu bisa, kalau bukan gagal, dipenuhi oleh negara beserta infrastrukturnya.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun