Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Mama, Noken, dan Natal

25 Desember 2023   09:57 Diperbarui: 25 Desember 2023   22:56 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menyesakkan adalah politik dalam sebuah negeri yang selalu gagal membaca sejarah.

Aku dan kawan-kawan yang tinggal bersama seperti sekumpulan nasib yang malang. Kami dipanggil ke kantor polisi, diperiksa, ditanyai perkara-perkara yang tidak kami mengerti sepenuhnya. Hanya karena ada aksi demonstrasi damai di kota lain.

Aku rindu sekali, Mama. Aku ingin pulang kedalam noken dan mengikuti punggungmu ke kebun yang senyap itu. 

Ini Natal yang benar-benar asing, Ma. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun