Sewu kuto wis tak liwati...sewu ati tak takoni..
Irama keroncong membuat tembang milik Didi Kempot terasa begitu lirih, tenang tapi pedih. Tiba-tiba teduh, seolah-olah tidak ada yang bisa dipegang dari hari ini.
Tak lama lagi, saya bakalan menjumpai subuh di Yogyakarta. Saya tidak kemana-mana, tidak lebih jauh dari Menteng dan Gambir, tapi terasa semuanya begitu lelah.Â
Argentina memang baru saja juara. Tapi cerita begini tetaplah milik jelata yang sama, seperti 14 tahun di belakang sana. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H