Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Yang Bisa Kita Baca dari Narasi "Black Panther: Wakanda Forever"

30 November 2022   17:41 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:15 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Wakanda Forever | Marvel Studios

Dari capaian ini, Wakanda Forever adalah sekuel yang berhasil mengelola transisi karena kehilangan sosok sentralnya. Sekaligus secara komersil layak diacungi jempol. 

Dari dua kondisi yang tercipta itu, saya sekadar ingin melihat jejalin gagasan yang bekerja di balik tampilan apik sinematografinya.

Sebelum bergerak lebih jauh menelusuri Wakanda Forever, di tahun 2018, pada tanggal 4 Mei, saya telah menulis catatan tentang Black Panther edisi pertama. Tulisan lengkapnya bisa dibaca pada Revolusi Gagal Cara "Black Panther".

Kesan khusus saya saat itu dikarenakan sejak awal film ini berusaha menghidupkan imajinasi penonton perihal keseimbangan tradisi dan modernitas. Sejatinya ini adalah tema pelik yang menyertai sejarah bangsa-bangsa manusia, tidak sebatas imajinasi komikal. 

Melalui medium film, kerumitan pergulatan tradisi dan modernitas ditampilkan Black Panther dengan menyandingkan kuasa leluhur yang tetap bekerja dalam hidup sehari-hari beserta penguasaan teknologi tingkat tinggi yang dimiliki oleh negeri Wakanda. 

Elitenya mewakili konfederasi beberapa anak suku, selalu terlibat dalam pengambilan keputusan strategis, terlebih terhadap ancaman dunia luar. Mereka bukan segelintir kaum kaya dengan ambisi-ambisi mengontrol dunia yang mengorbankan rakyatnya. 

Dan yang tak kalah pentingnya, sejak awal Black Panther sudah memosisikan perempuan sebagai subyek yang penting. Mereka adalah poros yang menjaga pertahanan dan keamanan negeri Wakanda. 

Film Wakanda Forever | Marvel Studios
Film Wakanda Forever | Marvel Studios

Saya kira, imajinasi tentang keseimbangan tradisi dan modernitas bersama sentralitas perempuan adalah benang merah yang menjaga narasi besarnya. 

Imajinasi seperti ini juga yang membuat Black Panther memiliki kesan berbeda dari cerita superhero yang semata-mata produk ketegangan dunia modern. Entah karena produk perang spionase atau perang fisik para maniak superpower. 

Yang membedakan kali ini adalah pada kisah Wakanda Forever, gagasan keseimbangan tidak sebatas dipertahankan. Namun, situasi kekosongan paska-T'Challa didorong sehingga menampilkan kuasa para perempuan menempati posisi sentral di jantung kekuasaan Wakanda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun