Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Yang Bisa Kita Baca dari Narasi "Black Panther: Wakanda Forever"

30 November 2022   17:41 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:15 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Black Panther: Wakanda Forever yang disutradarai Ryan Cogler dan diproduksi Marvel Studios.(MARVEL STUDIOS via kompas.com)

I am Queen of the most powerful nation in the world! And my entire family is gone! Have I not given everything? - Queen Ramonda

Saya adalah bagian dari rombongan terakhir yang pergi ke bioskop XXI demi Black Panther: Wakanda Forever. Hari dimana kehebohan film yang tayang sejak 9 November ini mulai mereda. Hanya ada 9 penonton saja dengan kesunyiannya sendiri-sendiri. 

Sementara di luar  gedung Manokwari City Mall, orang-orang sedang gegap gempita merayakan dimulainya Piala Dunia Qatar 2022 dengan membawa bendera negara-negara yang diunggulkan. Karena itu, menyepikan sejenak diri kedalam bisokop, adalah jeda di tengah keramaian kota Manokwari, Papua Barat.

Lantas, apa yang mesti diceritakan (lagi) dari film yang disutradarai oleh Ryan Googler ini? 

Kita bisa memulai dengan kesadaran bahwa film yang berdurasi 161 menit ini pada dasarnya adalah mengabadikan kehilangan. Sebab mengenang berpulangnya Chadwick Aaron Boseman yang memerankan T'Challa alias Black Panther karena kanker. 

Ide sekuel Black Panther sudah mulai dikerjakan pertengahan tahun 2019. Namun pada Agustus 2020, gagasan awalnya mesti diubah karena sang Black Panther telah tiada. Marvel memilih tidak mencari pengganti Chadwick Boseman dan tetap melanjutkan proyek film ke-30 dari Marvel Cinematic Universe ini.

Joe Robert Cole, salah satu penulis naskah cerita, mengatakan jika  awalnya mereka mempertimbangkan dua sosok pengganti Black Panther. 

Namun Shuri akhirnya dipilih karena merupakan opsi paling mudah, daripada menjadikan Mbaku (Winston Duke) atau Nakia (Lupita Nyong'o) sebagai penerus. 

"Saya rasa membuat Shuri menjadi Panther adalah keputusan terbaik (karena apa yang terjadi dalam komik)," ujar Joe sebagaimana dimuat ulang Kompas.com.

Hal berikutnya yang penting juga adalah film ini berhasil masuk dalam daftar 10 film terlaris (highest-grossing films) tahun 2022. Posisinya berada di peringkat 7, menemani kesuksesan yang duluan dicapai oleh Doctor Strange in the Multiverse of Madness. 

Dari capaian ini, Wakanda Forever adalah sekuel yang berhasil mengelola transisi karena kehilangan sosok sentralnya. Sekaligus secara komersil layak diacungi jempol. 

Dari dua kondisi yang tercipta itu, saya sekadar ingin melihat jejalin gagasan yang bekerja di balik tampilan apik sinematografinya.

Sebelum bergerak lebih jauh menelusuri Wakanda Forever, di tahun 2018, pada tanggal 4 Mei, saya telah menulis catatan tentang Black Panther edisi pertama. Tulisan lengkapnya bisa dibaca pada Revolusi Gagal Cara "Black Panther".

Kesan khusus saya saat itu dikarenakan sejak awal film ini berusaha menghidupkan imajinasi penonton perihal keseimbangan tradisi dan modernitas. Sejatinya ini adalah tema pelik yang menyertai sejarah bangsa-bangsa manusia, tidak sebatas imajinasi komikal. 

Melalui medium film, kerumitan pergulatan tradisi dan modernitas ditampilkan Black Panther dengan menyandingkan kuasa leluhur yang tetap bekerja dalam hidup sehari-hari beserta penguasaan teknologi tingkat tinggi yang dimiliki oleh negeri Wakanda. 

Elitenya mewakili konfederasi beberapa anak suku, selalu terlibat dalam pengambilan keputusan strategis, terlebih terhadap ancaman dunia luar. Mereka bukan segelintir kaum kaya dengan ambisi-ambisi mengontrol dunia yang mengorbankan rakyatnya. 

Dan yang tak kalah pentingnya, sejak awal Black Panther sudah memosisikan perempuan sebagai subyek yang penting. Mereka adalah poros yang menjaga pertahanan dan keamanan negeri Wakanda. 

Film Wakanda Forever | Marvel Studios
Film Wakanda Forever | Marvel Studios

Saya kira, imajinasi tentang keseimbangan tradisi dan modernitas bersama sentralitas perempuan adalah benang merah yang menjaga narasi besarnya. 

Imajinasi seperti ini juga yang membuat Black Panther memiliki kesan berbeda dari cerita superhero yang semata-mata produk ketegangan dunia modern. Entah karena produk perang spionase atau perang fisik para maniak superpower. 

Yang membedakan kali ini adalah pada kisah Wakanda Forever, gagasan keseimbangan tidak sebatas dipertahankan. Namun, situasi kekosongan paska-T'Challa didorong sehingga menampilkan kuasa para perempuan menempati posisi sentral di jantung kekuasaan Wakanda. 

Kesuksesan mengelola transisi-dalam-kekosongan ini diperkuat oleh tiga narasi. Yang pertama, ancaman tiada henti dari negara-negara Barat dengan watak perang dingin. Negara-negara yang selalu memelihara ambisi menjadikan Wakanda sebagai wilayah koloni baru, bukan sebatas kontrol atas vibranium. 

Kedua, terungkapnya peradaban baru yang sebelumnya tidak dikenali. Peradaban dasar laut yang asal-usul historisnya dari peradaban Suku Maya, di Amerika Tengah. Dalam sejarah manusia dunia permukaan, mereka disangka sudah punah karena wabah yang dibawa kolonialis Eropa. 

Peradaban ini berpusat di kota Talakon dan dipimpin seorang mutan bernama Namor atau "El nino sin amor" yang bermakna seorang anak tanpa cinta". Dan Talakon bukanlah jenis peradaban laut dengan dualisme yang berkonflik seperti dunia milik Aquaman.

Peradaban Talakon telah mencapai level kemajuan yang nyaris setara dengan Wakanda, walau organisasi sosial-politiknya tidak semodern Wakanda. Talakon tidak dibentuk dari konfederasi lintas suku.

Ketiga, kematian Ratu Ramonda karena agresi Namor. Kematian Ramonda adalah puncak dari kesedihan yang mesti dipikul Shuri. Ia telah memiliki lubang kepedihan yang cukup dalam karena kehilangan ayahnya, tidak berdaya ketika T'Challa juga harus mangkat. 

Ilmuwan perempuan Wakanda yang jenius ini bukan saja mesti mengelola kepedihan namun meredam agresi Namor. 

Tiga elemen dramatik ini mendorong Shuri tiba pada identitas dirinya yang baru. Sesudah menciptakan ulang senyawa yang berasal dari ramuan tetumbuhan langka yang musnah saat revolusi gagal Killmonger dulu. Shuri tiba-tiba saja memiliki kekuatan yang dulu dimiliki Black Panther. 

Kekuatan super ini menguatkan keyakinan Shuri, ditopang keunggulan sains dan dukungan teknologi perang. Ia memiliki kapasitas yang cukup untuk meredam agresi Namor. Sedang dari posisi Namor, tidak adalah pilihan lain dalam membentuk persekutuan. Ia berada dalam kecemasan karena keberadaan bangsanya mulai terendus ambisi Amerika. 

Di ujung perang puputan, Shuri tidak menuruti rasa sakitnya. Ramonda tiba-tiba muncul lantas mengingatkan bahaya dari pemuasan dendam--sebuah opsi yang sejujurnya tidak mengejutkan. Semua kekacauan lantas kembali ke titik normal dan seimbang. 

Black Panther yang baru ini tidak membinasakan Namor. Secara politis, ia berhasil meredam kelahiran musuh baru yang jauh lebih berbahaya dibanding persekutuan Amerika di dunia permukaan. Ia telah menang sebagai perempuan: tidak memelihara dendam dan menghindari penghancuran dunia kehidupan.

Happy ending-nya adalah negeri Wakanda dengan eksotisme yang masih kental mengubah ketegangan menjadi persekutuan baru. Persekutuan yang mengikat bangsa-bangsa yang menjadi korban kolonialisme berpotensi menjadi narasi tanding bagi tatanan dunia yang selama ini mengeras karena ambisi-ambisi Barat. 

Pendek kata, konfederasi Wakanda di bawah kepemimpinan Black Panther baru hanya bisa merawat kapasitas survive-nya karena tidak oleh dan demi dirinya sendiri.

Saya kira, Wakanda Forever adalah kisah peringatan dari masa lalu. Peringatan dari suara korban dan jejak mengerikan kolonialisme yang menghancurkan bangsa-bangsa non-Barat. Film ini memang terang-terangan menyindir Amerikanisme yang brutal itu.

Itulah mengapa Wakanda Forever telah tiba di level yang baru. Sembari tetap menjadi keseimbangan tradisi dan modernitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun