Hasil positif nan konsisten ini bekerja pararel dengan pencapaian di Champions League. Sejauh ini Napoli menyapu bersih 5 kemenangan. Kemenangan dengan menghajar Liverpool, Rangers dan Ajax--bukan tim yang ringan.Â
Tidak dengan jenis kemenangan yang tipis. Apalagi lewat sepak bola bertahan. Liverpool dihajar 4:1, Rangers disikat O:3. Sedang Ajax dipermak 4:2. Napoli kokoh memimpin puncak klasmen grup A.Â
Ketiga, mari kita periksa rangkuman statistik Seria A Top Teams yang disajikan Who Scored.
Napoli berada di peringkat pertama Possession, dengan 57,4%. Peringkat pertama untuk Shots per Game: 19,3. Peringkat pertama untuk Pass Acuracy 87%. Victor Osimhen, dkk hanya kalah di Aerial Duels Won.Â
Data yang dirangkum Football Italia juga menampilkan dominasi Napoli di Possession (58,83%), Total Shot (132) dan Shots On Target (42). Dominasi ini di atas Milan dan Inter, jika keduanya kita golongkan sebagai tim dengan gaya attacking football.
Capaian dan statistik Napoli di atas adalah bukti dari sepak bola yang mengendalikan. Sepak bola yang berkehendak menyerang dan menang.Â
Dalam riwayat Napoli kekinian, sekurangnya sejak zaman Sarri, sudah memainkan sepak bola indah. Ciri paling menonjol adalah umpan-umpan pendek dengan mobilitas antar lini yang cair (fluid). Bahkan ketika dilatih Gattuso, Napoli tetap menjaga gaya yang sama.Â
Tidak pernah terlihat "sepak bola segi delapan" di sepanjang transisi pelatih-pelatih Napoli. Identitas yang dipertahankan sang pemilik klub, Aurelio De Laurentiis.Â
Sebagai Pelatih Terbaik Serie A Tahun 2006, Luciono Spalletti tidak semata mewarisi tim dari Gattuso. Di musim pertamanya, dia berhasil membawa Napoli ke peringkat ketiga. Mendapat jatah liga Champions sesudah dua musim absen.
Dari sentuhan pelatih berkepala plontos ini, selain permainan menyerang yang indah dan daya juang/mentalitas lapar kemenangan, Napoli pun memunculkan bakat fenomenal.Â
Bakat yang menyedot perhatian sepak bola dunia adalah Khvicha Kvaratskhelia. Pemain muda berkebangsaan Georgia yang baru berusia 21 tahun.Â