Subuh nanti waktu Indonesia, Juventus akan tandang ke markas Paris Saint-Germain.Â
Laga tandang ini memulai putaran penyisihan grup liga Champions Eropa musim 2022/2023. Juventus dan Paris Saint-Germain (PSG) mesti bersaing dengan Benfica dan Maccabi Haifa. Grup yang tidak mudah apalagi jika melihat performa Juventus yang tetap saja bermain dengan sistem yang membosankan dan tidak meyakinkan.
Juventus tergolong yang agresif di musim transfer kali ini. Para petinggi klub telah mendatangkan beberapa nama segar demi merawat kedalaman skuad. Salah satunya adalah memulangkan Pogba, yang kemudian cedera dan harus dioperasi.Â
Lantas disusul nama tenar seperti Angel Di Maria juga Paredes, duo Argentina yang juga eks-PSG. Membeli sosok Gleison Bremer dari Torino, pemain berkebangsaan Brasil yang terpilih sebagai pemain bertahan terbaik Serie A musim lalu.Â
Pria kelahiran 18 Maret 1997 yang juga diincar Inter Milan adalah pengganti sepadan De Ligt yang memilih hengkang ke Bayern Munich.Â
Selain itu, Nyonya Tua juga menambah kedalaman di lini serang dengan mendatangkan Filip Kostic dan Arkadiusz Milik. Sembari menyertakan darah segar seperti Fabio Miretti (19 tahun), Nicolo Fagioli (21 tahun), serta Matias Soule (19 tahun).Â
Dari deretan youngster ini, Miretti telah diberi kesempatan 6 kali tampil dengan total menit bermain 245 menit. Miretti adalah produk akademi Juventus sendiri dan menjadi pujaan baru Juventini.Â
Keputusan memainkan Fabio Miretti adalah hal terbaik yang telah dilakukan Allegri sejauh ini.
Di luar itu, lagi-lagi, sesudah 5 pekan berjalan, Juventus cuma boleh menang 2 kali, sisanya imbang. Posisi mereka di klasmen berada di peringkat 7, di bawah AS Roma dan Torino. Singkat kalimat, Juventus tidak memulai musim dengan rasa lapar, sebagaimana musim kemarin. Mereka hanya tidak kalah di awal.
Sementara tuan rumah berada di kondisi sebaliknya. Â Klub yang masih dibela trisula Messi-Mbappe-Neymar bukan saja memuncaki klasmen.Â