Di laga ini, Vlahovic bahkan cuma bisa melakukan 9 kali sentuhan tanpa "shots on target!". Dan sepertinya, berbeda dengan situasi Haaland di Man City, Vlahovic sepertinya masih akan menghadapi frustasi yang sama.
Allegri Ball yang dicuit Bonetti itu memicu reaksi dan percakapan penuh olok-olok dan kemuakan. Laga melawan Sampdoria itu sendiri berakhir imbang. Seperti apa komentar Allegri terhadap pertandingan ini?
"Kami tidak melakukannya dengan baik di babak pertama, tetapi Dusan bermain lebih baik di babak kedua dan dia hanya perlu sedikit lebih tenang ketika bola mencapainya."
Selain itu, dia tambahkan, "Kami menduduki area penalti dengan lebih baik setelah jeda, tetapi kami tentu perlu bekerja untuk melakukan yang lebih baik."
Sebagai Juventini garis tabah, apa yang bisa dikomentari jika otak di balik permainan Juventus sudah merasa cukup dengan cara seperti itu? Yang penting, sekali lagi dan selamanya, tidak kalah!
Maka di titik inilah, pertemuan dengan trisula Neymar-Mbappe-Messi subuh nanti adalah laga yang tidak boleh dilewatkan.Â
Ada prediksi yang berkembang, semisal dengan merujuk akun twitter Juventini Indonesia, Allegri akan menggunakan skema tradisional Juventus: 3-5-2.Â
Trio belakang bakalan diisi Danilo, Bonucci dan Bremer. Sementara lima gelandang (dari kiri ke kanan) akan ditempati Kostic, Miretti, Paredes, Rabiot dan Cuadrado. Dua penyerang menduetkan Milik dan Vlahovic, yang sejauh ini sudah menyumbang gol di kompetisi domestik.Â
Skema seperti ini akan membuat Nyonya Tua lebih rapat di lini tengah. Kerapatan yang dibayangkan bisa meredam dominasi Paris Saint-Germain. Khususnya dalam meredam poros Vitinha-Veratti dan Messi yang makin lihai memberi asis.Â
Di tengah kebosanan yang masih merajalela terhadap Allegri Ball, laga di grup H ini akan menampilkan kapasitas Bonucci, dkk dalam menanggung serangan yang bertubi-tubi. Kapasitas menderita dikepung selama dua babak.Â
Vlahovic kemungkinan akan seorang diri dan tak berdaya dihajar maestro bertahan selevel  Sergio Ramos. Milik mungkin punya pengalaman yang cukup di Ligue 1 bersama Marseille tapi itu bukan garansi yang bakal membuat Juventus menjauh dari malapetaka khas "Segi Delapan".Â