"Nak, makan. Buurr..."
"Apa yah? Mo makan apa?" tanya anak perempuan satu-satunya. "Semua yang enak-enak sudah kami sediakan, lho. Ayah saja yang ogah."
"Buuur, nak..."
"Apa yah?" Kali ini si lelaki tertua. Wajahnya terlihat cemas. "Apa sih?"Tanya dia pada saudaranya.
 "Buuuuurr.." Suara si kakek mulai meninggi. Tertangkap mulai emosi.Â
"Hah? KUBUR?" Seketika itu juga pecahlah tangis sesenggukan di antara mereka.
"Astagfirullaah, jangan bilang-bilang kubur dulu, yah. Kata dokter, ayah cuma butuh istirahat kok," terang anak perempuannya.
"Bubuur, dongok lu!"
 Ya sudah, tetap hidup sehat. Jangan abaikan hak-hak tubuh sendiri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H