Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Emak-emak Honda Blade Bertemu Cewek Gen Matic

5 Januari 2022   09:50 Diperbarui: 5 Januari 2022   12:14 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah dipicu apa, tiba-tiba saja si Blade melaju. Mendekatkan bodinya ke matic, dan memberi kode dengan jemari kiri. Si cewek yang bawa matic seperti terkejut walau tak sampai oleng. 

Saya yang kepo khas bapack-bapack masih jauh dari 50-an dan tentu saja bukan baby boomers terpaksa ikut-ikutan melaju dong. Ada apa sih?

Ternyata oh ternyata, si matic tidak mematikan lampu sein. 

Sedari awal kita beriringan tiga motor di sepanjang jalan bukan kenangan, lampu sein kirinya menyala tanpa rasa bersalah. Si Blade yang memberi kode itu boleh jadi sedikit kesal. 

Kode dengan jemari itu seperti teguran yang bilang, "Kalau memang mau ngajak terus, jangan nyalakan sein kiri. Perjalanan tidak sebermain itu!"

Si Blade kemudian melaju dan tidak menurunkan lagi gasnya. Jelas kesal, merasa dipermainkan. 

Dari belakang saya yang masih terpapar kepo turut melaju juga. Itu yang bawa Blade, dengan celana selutut, siapa ya? Sejenis dengan saya atau sejenis matic?  

Kalau sejenis saya, maka tindakan menegur itu tidak menarik. Laki-laki mudah merasa penguasa jalan padahal saya sering kali disalip cewek-cewek bahkan emak-emak yang berangkat kerja di sepanjang jalan Manado ke Bitung 

Maka saya melajukan juga X-Ride yang lebih nyaman dibawa tanpa perasaan terburu-buru.

Saudaraku sekalian. Kali ini tidak tentang emak-emak yang belok ke kiri, seinnya ke kanan. Kali ini adalah cerita emak-emak Honda Blade yang menegur cewek matic sein kiri tapi entah kapan beloknya.

Kita mungkin memilih membiarkan kesalahan kecil, terlebih jika berulang dan cenderung banal di jalan raya. Seperti penggunaan lampu sein yang selaras antara niat dan tindakan. Walau kita tahu itu berisiko bukan saja bagi pengendaranya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun