Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Emak-emak Honda Blade Bertemu Cewek Gen Matic

5 Januari 2022   09:50 Diperbarui: 5 Januari 2022   12:14 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Desember kemarin, cuaca di langit yang membentang antara Manado dan kaki gunung Klabat cenderung rapuh. Instabil dan menjengkelkan.

Di pagi hari bisa terang benderang hangat. Lantas seketika mendung tebal, hujan dan bikin berantakan urusan. Terlebih bagi jelata seperti saya yang cuma punya X-Ride. Namun karena hidup dibentuk dari perjumpaan, maka serapuh apapun cuaca, pergerakan harus tetap dilakukan.

Demikian halnya dengan kemarin pagi. 

Dengan kecepatan sedang, saya meniti ruas jalan Soekarno (dulu dikenal SBY) yang sepi dari kendaraan berat seperti truk jenis konteiner. Kemudian belok kanan, melintasi jalan yang melewati pusat pemantau cuaca BMKG, tangsi militer dan tiba di jalan raya Mapanget; jalan menuju bandara internasional Sam Ratulangi.

Saya sering memilih perjalanan yang pelan. Sebab suka melihat apa yang berbeda di sepanjang rute yang dilalui. Manusia tumbuh, berkembang biak dan bengkak. Sedang alam semesta tidak cukup menampung semua itu.

Jadi di pagi yang masih hangat dan lamban itu, saya berjalan pelan di belakang motor Honda Blade dan Honda matic. 

Sementara di depan kami, ada dua mobil beriringan. Menunggu kesempatan untuk melambung di jalan yang tak terlalu lebar, berlubang dan penuh kubangan di saat penghujan begini.

Mobil yang berjalan di depan motor matic yang dikendarai seorang cewek mulai melambung. Saya berpikir jika Honda Blade juga melambung maka saya akan mengikutinya. Matic si cewek terlalu pelan. 

Tapi si Blade enggan melambung. Malah menjadi pelan pula.

Situasi pelan dan enggan ini berlangsung sekitar 300-an meter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun