Pada saat bersamaan dunia sehari-hari, mengalami hidup yang dikorupsi kekuasaan; mengalami pendidikan yang penuh pelecehan dan kekerasan; mengalami keseharian yang keras dan saling memakan. Hidup kewargaan berkali-kali kehilangan teladan.Â
Pendek kata, di balik semua yang gaduh dan rapuh, (bukan tak mungkin) gurita kehampaan memaksa banyak orang melarikan diri kedalam anonimitas. Lantas berseteru tak henti-henti di balik akun sosial media. Menimbun kemunafikan yang telah menjadi modus operandi bersama lintas golongan.
Semoga tahun 2045 bukanlah proklamasi bagi perayaan 100 tahun kesepian kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H