"kau tak mungkin mengakuinya, bukan?"
heh, mengakui apa?
"kau tidak pernah mencurigai kesalahan-kesalahanmu."
Hmm.
"Lima mangkat oleh kealpaanmu. naif. wajahnya tinggal bisa tersenyum. tak tahu lagi
bagaimana menunjukan sedih. Lima tak ingin kau membenci diri sendiri."
bangsat! kau ingin aku teraniaya seberapa lama lagi?
"pernahkah kau resah, bagaimanakah Lima bahagia?"
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!