Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Percakapan demi Kematian

2 Februari 2020   12:12 Diperbarui: 2 Februari 2020   12:14 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kau tak mungkin mengakuinya, bukan?"
heh, mengakui apa?

"kau tidak pernah mencurigai kesalahan-kesalahanmu."

Hmm.

"Lima mangkat oleh kealpaanmu. naif. wajahnya tinggal bisa tersenyum. tak tahu lagi
bagaimana menunjukan sedih. Lima tak ingin kau membenci diri sendiri."

bangsat! kau ingin aku teraniaya seberapa lama lagi?

"pernahkah kau resah, bagaimanakah Lima bahagia?"

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun