"kau tak mungkin mengakuinya, bukan?"
heh, mengakui apa?
"kau tidak pernah mencurigai kesalahan-kesalahanmu."
Hmm.
"Lima mangkat oleh kealpaanmu. naif. wajahnya tinggal bisa tersenyum. tak tahu lagi
bagaimana menunjukan sedih. Lima tak ingin kau membenci diri sendiri."
bangsat! kau ingin aku teraniaya seberapa lama lagi?
"pernahkah kau resah, bagaimanakah Lima bahagia?"
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!