Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Ketika "Bad Boys For Life" Tidak Pergi ke Mana-mana

19 Januari 2020   10:43 Diperbarui: 19 Januari 2020   14:12 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marcus yang sudah menjadi opa dan ingin pensiun, akhirnya batal. Demi " Ride Together, Die Together", ia menemani Mike untuk menuntaskan ujung dari dendam Isabel. Mereka masih terlalu tangguh. Liarnya kekerasan masih unggul. Walau kali ini dengan dukungan dari AMMO. 

Puncaknya, kita hanya melihat jagoan tetaplah jagoan. Dendam tidak pernah memenangkan apa-apa, tapi taktik bumi hangus kok bisa?

Maksud saya, maap, sesederhana itulah cerita Bad Boys For Life dikerjakan. Hehehe. 

Akan tetapi, walau tersimpulkan hambar begitu, yang justru sedikit menghibur adalah sudut pandang Marcus. Bagaimana persisnya? 

Pada sudut pandang Marcus atau dunia miliknya, kita melihat kisah persahabatan yang hangat dan semangat yang uzur (dengan badan yang mulai gemuk dan membutuhkan kacamata). Selain juga, ada cuplikan sekilas tentang aktivitas masa-masa pensiun yang tidak mudah bagi polisi yang sehari-hari akhir memburu penjahat jalanan. 

Pada dunia milik Marcus, kita diajak melihat kehidupan masa tenang bukan sesuatu yang mudah. 

Apa yang tenang tetap saja hadir sebagai sesuatu yang asing. Ia mensyaratkan adaptasi yang radikal--artinya tidak lagi bersentuhan dengan masa lalu penuh gairah itu. 

Marcus sekilas dilukiskan tidak mudah mengalami ini. Misalnya ketika ia leyeh-leyeh di kursi malas sambil mendengar musik. Tiba-tiba kipas angin tidak bekerja. Ia berusaha memperbaiki namun yang terjadi sebaliknya. 

Kehendak menjumpai masa tenang yang tidak terjadi pada Mike. Mike adalah kesendirian yang tidak ke mana-mana. Bahkan ketika ia mengetahui mesin pembunuh itu anaknya, komentar yang keluar dari mulutnya adalah anak itu mencerminkan versi paling jahat dari diriku! 

Aih, kekurangan cermin dan permenungan. Maka dari pada itu, karakter Marcuslah yang sedikit memberi "efek dramatik". Ini, bagi saya, adalah penyelamat pertama. 

Yang kedua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun