Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kehendak "Aquaman", Figur Ibu dan Dunia yang Bertengkar

15 Desember 2018   20:20 Diperbarui: 15 Desember 2018   21:16 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat kata, Aquaman tidak seserius Kapten Amerika dan kawan-kawannya itu. Hanya saja..

Kalau sekilas kita perhadapkan dengan kisah sejenis, maka yang diderita oleh Orm adalah kekosongan yang mirip dengan milik Thanos di dunia Marvel Cinematic Universe. Sementara itu peradaban Atlantis yang tampak high-tech dimana-mana itu malah lebih mirip keberadaan negeri Wakanda di tengah daratan Afrika yang menderita stereotype terbelakang. 

Bahkan, pertengkaran dirinya dan Aquaman, adakah berbeda secara prinsipil dengan perselisihan Black Panther Vs. Erik "Killmonger" Steven? Selain bahwa Killmonger adalah Aquaman di dunia DC Comic?

Penasaran seperti apa konflik (politik) di antara Black Panther dan Killmonger? Anda boleh membaca di Revolusi Gagal Cara "Black Panther". 

Maka, benarlah Deadpool (2) bersama segala macam bacotnya: film superhero yang jempolan adalah drama keluarga yang berhasil!

Itu artinya, narasi superhero ala DC Comics hari adalah strategi hiburan yang menghentak-hentak dalam tampilan (visual sinematik) dengan ide yang sederhana, klise namun mungkin penting bagi dunia yang tercerai-berai oleh ambisi, kepongahan dan ilusi akan kemurnian. Khususnya bagi jiwa-jiwa yang kehilangan cinta dan kehangatan. Sebab ibu yang tak pernah ada atau pergi sebelum waktunya.

Sementara dunia di luar sana, yang tumbuh dalam pertempuran ambisi, menang-kalah dan patah tumbuh hilang berganti karenanya, bukan kecemasan utama selama keluarga yang mengajarkan cinta kasih terus mengada.

Cinta kasih yang melihat manusia melampaui statistik, yang dewasakan aku dan kamu. Akuur?? 

Uwuwuwu. 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun