Ketiga, bahwa sang penyelamat kehidupan dan pemenang masa depan itu adalah sintesis manusia dan alien. Perkenalkan dia bernama "Enom" alias Eddie dan Venom! Atau kalau Venom menjangkiti saya, maka bermutasi sebagai A-ven.Â
Venom, sebagaimana galibnya alien-alien itu, memiliki tingkat kesaktian yang entah bagaimana bisa seperti itu.Â
Dengan wujud yang tidak lebih bagus dari agar-agar berwarna hitam, mereka bisa membaca suara dalam kepala, mampu berubah-ubah bentuk, memiliki kekuatan yang hebat tapi kalau mendengar bunyi yang keras, bisa terlempar dari inangya.Â
Singkat kata, tanpa tubuh manusia, mereka hanyalah agar-agar beracun!
Tiga gagasan ini, asli, bikin eneg. Sekalipun diselipi beberapa adegan komedikal tapi itu tidak menutupi sesuatu yang sedang krisis. Bukan di bumi tapi dalam kepala yang bikin ceritanya. Seperti yang menghidupi Infinity War dan Hal-hal yang Berulang.
Tetapi kok bisa di-rating 7?Â
Saya jadi harus makin panjang hadeeeegh-nya.
*** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H