Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"La Sombra de La Ley", Narasi Zaman Bergerak dan Hantu Militerisme

21 November 2018   09:35 Diperbarui: 5 Desember 2018   13:03 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film La Sombra de la Ley atau Gun City [2018] | Netflix

Miguel De Rivera sendiri adalah sosok dengan pengalaman terlibat perang kolonial di Moroko, Kuba dan Filipina. Saat melaksanakan kudeta September 1923 itu, dia didukung oleh Alfonso XIII, seorang darah biru yang berambisi memulihkan kejayaan Spanyol. Keduanya memiliki pandangan Anti-Demokrasi dan berkehendak mewujudkan slogan "Country, Religion, Monarchy!"

La Sombre de La Ley adalah usaha sinematik mengungkap kembali hubungan konfliktual dalam relasi politik dan ekonomi yang rumit, tidak hitam-putih, tidak setan vs malaikat di balik kondisi-kondisi yang tegang dan mencemaskan. Film sejarah politik yang menurut saya, lumayanlah.

Persoalannya, film dengan ide sekompleks ini selalu memiliki "pendangkalan dalam beberapa bagian". Yang paling mencolok adalah pelukisan tentang kelas pekerja anarkis.

Dalam pemogokan kaum anarkis, kita tidak melihat seperti apa kondisi pekerja di pabrik yang katanya melebihi jam kerja dan memperkerjakan anak-anak.

Kita tidak menjumpai kondisi dehumanistik yang membuat Friedrich Engels memutuskan haluan politiknya menjadi Sosialisme Ilmiah. Engels adalah rekan perjuangan lahir batin seorang Karl Marx.

Kita tidak melihat kondisi eksploitatif yang merantai kelas pekerja, mencengkeram mereka ke dalam alienasi yang total, yang meyakinkan mereka pada jalan perubahan anarkisme.

Terlepas dari itu, film yang disutradarai Dani de la Torre ini bolehlah dimaknai sebagai ilustrasi sinematik yang menunjukan bagaimana perubahan terjadi dari melihat kekuatan-kekuatan pendorongnya, momen dalam beraliansi atau pecah kongsi dan juga tindakan konspirasi serta kontra-konspirasinya.

Film yang mengingatkan jika teori politik modern belum pergi jauh dari peristiwa masa lalu.

Kamu sudah punya bayangan "behind the scene" dengan panas dingin politik di negeri sendiri?

***
Sumber lain yang dirujuk: satu, dua, tiga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun