Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat "Tiga Orang Baru" Juventus

26 Juli 2018   10:20 Diperbarui: 26 Juli 2018   11:25 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesudah dirinya keluar, Bayern memang dengan intensitas menyerang yang lebih segar. Ada Coman dan Ruben yang bergerak di kanan dan kiri. Namun sistem bertahan yang khas Italia, dengan disiplin menciptakan ruang rapat di lini tengah membuat usaha ini seperti bertemu dinding kedap suara. Ponsiglio yang mengganti Perin tak banyak jungkir balik karenanya. Tidak seperti Perin.

Bukan meremehkan Wojciech Szczsny yang sukses sebagai pelapis Buffon di dua musim yang lewat, Perin adalah produk Italia. 

Ia telah bermain untuk timnas sejak umur 17 tahun. Walau banyak menghabiskan sejarahnya dengan dipinjamkan, termasuk ke Padova yang merupakan klub King Alex sebelum ke Juventus, ia potensial menulis sejarah besar di Turin. Di pertandingan pembuka Juventus di International Champions Cup 2018, ia telah memberi isyarat tersebut.

Alasan lainnya adalah Gli Azzurri selalu menghasilkan kiper jempolan. Koentji terakhir yang membuat sistem bertahan mereka makin liat. Di Juventus sendiri, sejarah kiper adalah kisah tentang para legenda. Setidaknya, dalam riwayat itu ada Dino Zoff, Angelo Peruzzi, Edwin van der Sar, dan Gianluigi Buffon sendiri.    

Perin sudah waktunya hadir untuk mengisi jejak yang ditinggalkan.

Emre Can
Pemain yang telah tampil 150 kali dengan koleksi 14 gol sejak datang ke Anfield (2014), juga tampil cukup baik walau tidak selama waktu bermain Perin. Sejauh melihat dari layar kaca INews, ia menunjukan karakter sebagai petarung lapangan tengah. Beberapa kali terlihat begitu disiplin menjaga kerapatan lini tengah, menemani Pjanic yang terlihat lebih ringan bekerja. Termasuk melakukan tackle dan membantu De Sciglio menutup ruang manuver Ribery.

Statistik di Whoscored.com, yang menyebut jika Can memiliki kekuatan pada tackle, passing, dan konsetrasi terkonfirmasi dalam penampilan perdana ini. 

Dengan kata lain, ia seperti ini menunjukan jika sepak bola ala Juventus bukan masalah. 

Pemain yang bisa bermain sebagai defensive midfielder maupun centre-back yang dilakoninya selama ini akan berkontribusi terhadap ambisi klub. Emre adalah orang yang menjadi poros dalam Gegenpressing-nya Klopp. Itu juga berarti dalam dirinya adalah tubuh yang terbiasa memainkan pressing ketat dan serangan balik cepat.

Kedatangan gelandang peraih "2016-17 Premier League Goal of the Season" sama artinya memberi pesan bahwa Khedira, Matuidi dan Bentacour harus menaikkan level bermainnya. Maka dari itu, komposisi lini tengah Nyonya Tua kini memiliki lebih banyak opsi. 

Joao Concelo
Cancelo yang baru berumur 24 tahun ini dikontrak Juventus untuk lima musim. Dan, semoga juga dirinya bukanlah pertanda dari kesalahan Inter Milan kesekian karena tidak melihat bakat brilian Pirlo dulu. Anak muda yang sudah bermain 75 kali untuk negaranya di seluruh level yunior ini pernah dipinjam ke Inter. Namun klub yang masih sibuk mengurusi dirinya -- aha!-- sendiri ini tidak menggunakan opsi pembelian permanen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun