Dimainkan bersisian dengan Alex Sandro di kiri, kita memang belum melihat banyak aksinya yang lincah dalam dribble atau crossing. Hal mana juga dipengaruhi oleh taktik meredam ball possession yang menjadi ciri tim Italia kala bertemu tim dengan karakter agresif (bukannya dengan jenis tim apa pun, tim Italia memang begitu? Hehe). Selain itu, posisi tradisional Concelo adalah right back.
Cancelo, sejauh memandang di layar kaca, berusaha memberi ciri dengan beberapa kali usaha menembus sisi kanan Muenchen.
Whoscored.com menyebut jika pemain berkebangsaan Portugal ini memiliki karakteristik sebagai bek modern. Ia suka sekali melakukan dribble dan umpan silang (crossing). Walau begitu, dalam dirinya ada karakter defensive contribution. Tapi pagi waktu Indonesia, kita melihat karakteristik ini menampakan dirinya. Ia cukup disiplin dalam instruksi menjaga kerapatan ruang.
Yang jelas, feeling akutu, Cancelo akan menjadi kombinasi yang bagus terhadap opsi menyerang Juventus. Ia bisa dimainkan juga sebagai penyerang sayap jika Allegri menggunakan 4-4-2. Ia adalah opsi yang menjaga keseimbangan dinamik tetap terpelihara dalam tubuh Nyonya Tua.
Di luar tiga nama baru ini, secara umum, persiapan Juventus dalam menyambut putaran musim depan selalu berada dalam keseimbangan tua-muda; usaha menjaga keseimbangan dinamik. Kita bisa melihatnya dari proyeksi transfer mereka. Ini trend yang positif dan terbukti menjaga superioritas mereka di kompetisi dometik.
Kedatangan mengejutkan Ronaldo memang memberi pesan tentang perebutan Champions League. Namun jangan dilupakan juga bahwa selain tiga nama baru berusia muda, ada anak-anak muda yang ikut dibawa. Kita bisa menyebut Favilli yang bikin dua gol pagi tadi dan Caldara, pemain belakang bertipe Chiellini yang memiliki prospek menjadi legenda baru pemain bertahan.
“Ini adalah tim yang memberikan saya sebuah kesempatan besar beberapa tahun lalu. Kembali ke Juventus selalu menyenangkan. Musim lalu saya sedikit kurang beruntung, tapi saya bekerja keras dan kini saya baik-baik saja serta siap untuk musim baru.” Demikian janji Favilli.
Favilli telah menampilkan ketenangan yang penting dalam mengeksekusi peluang. Sementara Caldara cukup baik dalam duet perdananya dengan Barzagli. Khusus terhadap Favilli, sudah saatnya Juventus memaksimalkan potensi anak muda produk dalam negeri sesudah era Delpiero yang Agung.
Favilli sudah mencuri perhatian sejak di kompetisi level Primavera musim 2015/16 dengan bikin 22 gol. Sementara Caldara sendiri adalah duet yang dibutuhkan Rugani, kombinasi yang akan mengambil tongkat estafet dari kolaborasi sepuh Barzagli-Chiellini.
Selebihnya, kita masih harus menanti Juventus menemukan bentuk terbaik bersama kedatangan mesin pembunuh super mahal bermerek CR7. Menunggu mereka membuktikan diri bahwa gerak outward looking sedang meniti jalannya.