Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Melampaui "Pemisahan Kurus dan Gemuk"

19 Agustus 2017   13:04 Diperbarui: 22 Agustus 2017   00:16 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas, apakah yang kurus dan gemuk tak memiliki takdir dalam sejarah? Percayalah selalu pada si Botak Foucault: dimana ada kekuasaan, selalu ada perlawanan. Maka kaum Kurus dan Gemuk, bersatulah! Memasuki 72 tahun usia Proklamasi, jangan biarkan keberagaman tubuh Nusantara menerima takdir sebagai koloni kekinian dari import ideologi tubuh buah persilangan sakit saintisme dan konsumerisme. 

Dan, jangan cemas turun temurun. Semua jenis tubuh memiliki peluang menulis nasibnya, bahkan menjadi pengecualian yang menang melawan rezim proporsionalitas. Hanya saja, please Bibeeh, jangan bermimpi dalam kerumuman, sebab sejarah hanya menyediakan tempat untuk satu Kate Moss!

Berbedalah, karena itu Indonesia.

***

*) Sebagian besar bahan dasar dari "provokasi" ini telah dimuat diNgawursiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun