Inilah dua pembacaan luka sejarah yang rasanya bisa dipetik dari Birth of a Nation. Sebuah jenis film biopic yang menunjukan bahwa narasai BANGSA tidak berjalan tanpa peristiwa-peristiwa kelam, trauma, dan ketakutan untuk mengakui dengan jujur. Film yang mungkin tidak akan pernah dilahirkan atau kurang menarik secara bisnis bagi sineas Indonesia. Sementara film sejenis ini, yang digali dari masa lalu sendiri, rasanya makin dibutuhkan generasi digital untuk "memberi tanda kurung" kepada segala narasi megah gilang gemilang bangsa yang tumbuh dalam kegairahan hiper-nasionalisme.Â
Semoga. Selamat Hari Buruh.
***
Buku Bacaan  Ariel Heryanto, Identitas dan Kenikmatan; Politik Budaya Layar di Indonesia. (KPG, 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H