Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mewabahkan Gagasan Lewat Tulisan ala Contagious

27 Oktober 2016   10:17 Diperbarui: 27 Oktober 2016   18:25 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Contagious dab Galon Vit | dok. Pribadi

Keempat, Umum.

Produk atau gagasan yang dbuat sebaiknya lebih terlihat mudah ditiru. Selaras dengan kaidah 'monkey see, monkey do!' Kita perlu merancang produk dan prakarsa yang mengiklankan diri dan menciptakan sisa perilaku yang meninggalkan jejak bahkan setelah orang memberi produk atau mendukung gagasan.

Kelima, Nilai Praktis.

Kalau kita bisa menunjukkan kepada mereka bagaimana produk atau gagasan kita akan menghemat waktu, meningkatkan kesehatan, atau menghemat uang, mereka akan menyebarkan informasi itu.

Keenam, Cerita.

Kita perlu membuat pesan kita begitu menyatu dengan narasi sehingga orang tidak bisa menyampaikan cerita tanpa informasi yang dikandungnya.

Dari enam prinsip atau kiat yang menjadi kekuatan dibalik sebuah produk atau gagasan popular ini, sekali lagi, yang disasar bukanlah keramaian online. Contagious menyasar dampak pada populasi. Contagious menunjukan cara menggerakkan orang banyak untuk mendukung atau membeli sebuah produk.

Contagious juga menunjukkan bahwa pemahaman yang baik tentang kekuatan transmisi sosial, di mana di dalamnya manusia saling terikat menurut identifikasi diri, selera, imej, nilai-nilai praktis, 'ideologi politik', dan lainnya terlibat ke dalam 'kepentingan yang kita tawarkan', terlepas politik atau bisnis.

Saripati contagious, hemat saya ada dalam pemahaman juga pratik akan enam prinsip ini bersama pengertian tentang kekuataan transmisi sosial seperti getok tular.

Intinya, dalam satu produk atau gagasan, kelompok yang disasar jangan diposisikan berdiri di luar, jangan membuat hubungan sebagai subyek dan obyek. Bikin mereka menjadi bagian dari sesama subyek, walau pun itu hanya 'pura-pura' (pseudo subject), karena kita menghendaki cerita baik mereka dan uang yang terus mengalir. Atau karena kita mengharapkan dukungan suara mereka walau sesudah itu, urusan kelola kekuasaan, nasib masing-masing.

Selebihnya, pada bab-bab berikutnya, Jonah Berger mengurai kasus-kasus konkrit yang juga penting dibaca hingga tuntas. Saya tidak akan bahas itu. Silakan beli bukunya. Saya sendiri belum baca bagian-bagian yang mengurai detail dari enam prinsip ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun