Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hal Terbaik di 8 Tahun Kompasiana

24 Oktober 2016   11:49 Diperbarui: 24 Oktober 2016   12:08 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tidak usah jauh mencari. Di Kompasiana sudah banyak tersedia. Saya sebut satu model saja.

Yakni pada model bercerita warga alas kaki, warga tanpa judul diri macam-macam, warga yang tanpa imej-imej ribet di kepala, warga yang hanya ingin menulis sebagai cara berbagi.

Warga seperti ini bisa jadi adalah serupa emak-emak yang menulis seperti ramai percakapan yang berkumpul di sebuah pagi, ketika penjaja sayur tiba di sebuah kompleks, sementara di balik tikungan, Prof. Pebrianov sedang menatap tanpa kedip.

Warga seperti ini bisa juga adalah kumpulan bapak yang sedang resah di warung kopi dengan percakapan-percakapan sehari-hari yang mungkin berulang di tempat namun tidak kehilangan rasa sosialnya terhadap hidup bersama yang lebih baik dan karena itu mereka menulis.  

Saya belajar pada mereka semua. Positifnya, menjadi harus gemar kuadrat dalam melakukan pencaharian dan eksperimen.  

Misalnya saat menulis di kanal Fiksi. Eksperimen yang bukan saja pada ide namun juga cara menyatakannya. Menyebut beberapa saja, di kanal inii, fiksi mati yang mengguncang kebekuan moral, surelismenya yang indah, yang kental pembelaan atas suasana pedesaan, ada kemahiran flash fiction yang selalu bikin kaget, juga yang selalu dengan cerpen tutur lembut nan puitis. Jangan lupakan, ada yang tak pernah pergi dari romantisme yang membunuh siapa saja lewat puisi-puisinya. 

Sama halnya ketika sedang kumat menulis yang serupa opini, saya melakukan eksperimen pada teknik menarasikannya. Silahkan saja periksa sendiri, tersedia banyak sekali model yang bisa ditiru. Pun dalam reportase warga, saya bisa menemukan banyak tulisan yang bisa dijadikan guru menulis digital. Inti dari semuanya adalah ada panggilan untuk menelusuri petualangan dalam eksperimen menulis. Tinggal selalu membuka diri belajar atau mati dalam sendiri. Soal yang ini, asli, saya belajar pada pesan-pesan Opa Tjipta dan Guru Jati. 

Hanya saja, satu yang terasa hilang adalah tiadanya keramaian tengah malam dari Gerombolan Kalonger's.

Prend, tidak tahu kapan eksperimen dan peniruan ini berhenti. Sama tidak tahunya akan berhasil menuntun pada jalan pelahiran atau tidak.

Satu-satunya yang saya tahu, dalam pergaulan digital di Kompasiana, di depan suara-suara warga biasa yang luar biasa, saya akan selalu menjadi pemula yang disuruh terus belajar menulis dan membaca tulisan dengan sungguh. Tidak ada yang lebih terbaik dari ini. 

Oh ya, di Kompasiana, jangan sok jago. Jagoan yang menyamar disini banyak, percayalah!

Selamat berusia Sewindu Kompasiana! Terimakasih.  

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun