Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengabdian Cinta Emon

4 September 2016   18:40 Diperbarui: 4 September 2016   19:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Emon tahu, ini jurus ngambek andalan. Minta dibujuk seperti biasa. Emon yang masih penuh busa sabun lalu duduk di sisi ranjang. Sambil mengelus perut Mika yang membesar, ia bersenandung.

"Bibirku bergetar terus nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar.."

"Huh."

Mika mendengus sembari menepis elusan tangan berbusa Emon. 

"Jelek!"

Hmm, harus diganti lagunya nih, batin Emon. 

"Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang.."

Maka lagu Iwan Fals digantinya dengan Iwan Fals yang lain.

"Udaah ah. Bikin tambah bad mood," protes Mika. Bibirnya masih manyun. Masih meminta dibujuk. Emon tahu, sebentar lagi merajuk ini segera menepi sendiri. Bukan karena dia sukses membujuk istrinya. Mika hanya tidak tahan merajuk pada lelaki yang hatinya diawetkan dingin pos ronda dan telinga dipenuhi tembang Iwan Fals. Kaku.

"Kamu memang gak pernah bisa romantis. Masa' untuk ibu hamil lagunya begitu?"

"Hihihi." Emon cengengesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun