Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Pertama Emon

30 Agustus 2016   19:28 Diperbarui: 30 Agustus 2016   20:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam sudah masuk pukul 22.30. Malam sudah makin kelam. Hadirin yang mengucap selamat akhirnya berhenti juga. Mika bertambah senang, akhirnya malam pertama juga, cihuui, girangnya dalam hati.

Tapi tidak dengan Emon. Lelaki yang menjadi saksi dingin sepi pos ronda ini kelelahan.

Begitu keduanya tiba di dalam ke kamar, Emon langsung rebah tak sadarkan diri. Masih lengkap dengan pakaian mempelai pria.

Jiaah, malah tidur,” ketus Mika, sementara setengah bajunya sudah terlepas. Mika kesal. Naik darah. Gairahnya diganti amarah. Digoyang-goyangnya tubuh Emon, tak ada reaksi. Berulang kali sama saja. Emon seperti mati.

Mika makin marah.

“Kamu tidur saja sendiri!”

Mika terus pergi ke kamar Ibunya. Bergabung tidur di sana.

Dalam tidurnya Emon bermimpi sedang berdiri di tengah tanah lapang dengan cambuk di tangan. Di depannya seluruh warga desa dan 1999 kontestan yang kalah berdiri dengan wajah tertunduk. Ketakutan. Peluh memenuhi tubuh mereka. Cemas menggenangi mata mereka.

“Siapa yang mendorong saya ke sungai hari itu? Siapa? Ayo ngaku!”

Suaranya memecah angkasa yang terik. Emon masih marah dan penasaran.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun