Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam Pertama Emon

30 Agustus 2016   19:28 Diperbarui: 30 Agustus 2016   20:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Duit pestanya Mon?”

Mata Emon melotot. Menatap dalam ke mata kepala desa. Dalam pikirannya, bapak pura-pura lupa kalau saya hidup dari hutang ke hutang?

Hihihihi. Jangan naik pitam dulu coi. Selow bro, semua kebutuhan pernikahan kalian ditanggung keluarga Mika,” jawab kepala desa dengan cengengesan. Seolah saja dia yang memiliki hajatan.

“Malam ini kamu tidur di sini. Jangan di pos ronda lagi. Nanti malam pertamamu malah sibuk dikerok Mika.”

Pesan kepala desa sebelum Emon meninggalkan teras rumahnya.

Malam pertama?

Tetiba tengkuknya dingin. Emon merasa setan betina sedang duduk di sana.

***

“Gimana? Sah?”

“Saaaah!”

Pak Imam kemudian membaca doa yang diaminkan Emon dan seluruh yang hadir. Semua tersenyum bahagia. Juga ayah dan ibu Mika beserta saudara-saudaranya yang datang dari jauh. Mereka semua menganut ajaran lama: berkeluarga itu jangan lama-lama. Lega, Mika telah bersuami juga. Bahwa suaminya hanyalah pemuda ceking penganggur, itu bukan perkara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun