Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karto dan Pesbuknya

11 Agustus 2016   16:21 Diperbarui: 11 Agustus 2016   18:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara bule Tini memecah kebingungan mereka. Sebuah benda persegi empat terulur dari tangannya. Hape yang sering dipakai Karto.

Jum segera mengambilnya. Lalu menyalakan layarnya. Laman profile dari akun pesbuk Karto terpampang di sana. Jum menggerakan jempolnya diikuti tatap selidik Juki dan Imah.

Ada status tertulis:

Alhamdulillah, sesudah menghabiskan beberapa bulan bermain pesbuk karena mencari adik Ibu yang masih ada di kota, akhirnya saya ketemu juga. Berpuluh tahun kami tidak saling tahu kabar. Akhirnya saya tahu bukan sebatang kara lagi. Besok pagi saya akan mengunjungi mereka.

Saya juga ingin menceritakan kepada mereka jika di desa ini, yang foto-fotonya sering saya muat, ada warga yang menerima saya selayaknya keluarga sendiri. Saya juga memiliki sahabat seperti Juki dan Imah, yang beberapa bulan ini kecewa sebab saya mengacuhkan mereka. Sahabatku, saya hanya sedang mencari keluarga yang masih tersisa.

Dan lebih penting dari itu, saya mau meminta tolong adik Ibu menyampaikan lamaran. Saya ingin menikahi Jum.

Di atas status panjang itu, tertulis Karto—merasa bahagia.

Tiga orang sahabatnya hanya terdiam. Karto ternyata masihlah manusia yang sama.

Karto hanya ingin menyempurkan kebahagiaan baru yang kini memeluknya. Pesbuk membantunya untuk itu, batin Jum.

Sedang jauh di sana, Karto yang masih dalam perjalanan sedang tersenyum. Ia ternyata tidak sebatang kara. Ia disayangi warga desa. Ia telah menemukan cinta yang menyelamatkannya.

Ia akan menikahi Jum, anak gadis tunggal yang kaya raya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun