“Bagaimana kalau kita bertiga membeli hape yang sama. Kita pesbukan juga agar bisa tahu apa yang membuat Karto mengacuhkan kita?” katanya.
Mereka bertiga seperti sedang melihat cahaya sesudah terkurung dalam goa yang sesak.
***
Ketiganya kemudian berkunjung ke warung Karto yang makin sepi ditinggal pembeli dan kenangan untuk bertanya cara membuat akun pesbuk.
Tiba di depan warung, pintunya tertutup. Gerobak bakso juga tidak diisi dandang kuah dan toples garam dan vetsin. Tak juga terlihat ada mi dan cincangan daun sop.
“Karto kemana ya?” Tanya Jum. Cemas.
Juki berkeliling bekas pos ronda dan tak menemukan sosok Karto. Demikian juga yang dilakukan Imah.
“Barangkali ia di masjid…,” duga Jum.
Juki lekas berlari ke masjid.
“Tak ada siapa-siapa di masjid,” lapor Juki sesudah hanya menjumpai bangunan sepi yang belum masuk waktu shalat.
“Karto tadi pagi pamit ke kota. Ia terburu-buru. Katanya, kalau ketemu salah satu dari kalian, tolong serahkan ini.”