Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karto dan Pesbuknya

11 Agustus 2016   16:21 Diperbarui: 11 Agustus 2016   18:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kita ketemu Jum saja, yuk,” ajak Juki.

“Kamu yakin?”

“Yakin. Tapi kita ajak Imah juga. Imah bisa ikut meyakinkan Pakdenya.”

Lewat perantaan Jum dan Imah yang masih saudara sepupu, Karto akhirnya bisa mendapat modal usaha, memakai bekas pos ronda yang terbiar di perempatan desa dan berdagang bakso. Lewat Jum juga, cicilan utang modalnya bisa diulur-ulur. Dagangan baksonya memang tak kalah nikmat dari yang ada di kota. Hanya saja di desa, orang-orang masih menghargai nikmatnya makan bersama. Karena itu pendapatan hariannya yang tidak banyak harus ketat dikelola demi bisa membayar cicilan setiap habis bulan.

Jatuh hati Jum yang menyelamatkan Karto dari rasa terbebani atau seperti dikejar-kejar debt collector.

Itulah sebabnya, ketika Karto memiliki hape baru—tentu dengan menunda kewajiban cicilan sesudah diijinkan Jum-- lalu punya kesibukan sendiri, Juki menjadi kecewa. Jum menjadi patah hati. Imah menjadi kehilangan nostalgianya.

“Karto telah seperti orang di kota,” keluh Jum.

Ketika itu bersama Juki dan Imah, mereka baru saja pulang dari tahlilan. Tahlilan yang  biasanya syahdu menjadi gerah sebab Karto justru sibuk mengambil gambar.

“Seharusnya kau tidak memberi kelonggaran cicilan, Jum,” kata Imah. 

“Sudah. Tak perlu menuding ini salah siapa. Karto juga bukan bocah.”

 Jum tetiba tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun