Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Inferior

31 Maret 2016   18:24 Diperbarui: 31 Maret 2016   18:46 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Karena di dapur yang lusuh itu, Anda lihat dapur yang lusuh itu. Di situ peristirahatan Bapak, Ibu dan adik-adik. Dan, Anda ingat ini, saya juga akan beristirahat bersama mereka di situ. Sebenarnya saya berdoa orang seculas Anda mengirim preman untuk menghancurkan warung ini dan membunuh saya. Atau Anda boleh menggunakan tangan-tangan pemerintah untuk menggugat status kepemilikan tanah ini. Silahkan. Saya sudah terlalu letih untuk mengeluh dan terlalu sedih untuk bersaksi. Tapi saya akan berjuang untuk menjaga warisan orang tua saya. Saya akan melawan Anda, Tuan!!”

Rasa tercekik itu makin keras menusuk. Keringatku makin deras menetes. Baru kali ini superioritasku diremuk anak muda kurus dan miskin.

Di mata pemuda yang tadi kusangka inferior itu, kulihat api amarah yang hebat sekali. Pucat terus menebal di wajahku, keringat dingin makin tebal di tengkuk dan keningku. Selangkanganku kini basah sudah. Ketakutan yang hebat telah menderaku.

Aku kalah. Akulah yang sesungguhnya miskin dan inferior!

***

[Untuk pelayan warung yang menyimpan rasa rendah dirinya: jangan menunduk anak muda, kamu bekerja untuk sesuap nasi yang halal, berbangga dirilah!] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun