Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memaknai Surat Cinta Buffon

25 Maret 2016   09:23 Diperbarui: 5 Juli 2020   12:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idealisme bermain yang menurut saya dibutuhkan untuk menjaga sisi emosional dalam sepak bola di tengah kuasa industrial; kaku dalam sistem instrumental. Tentu saja cinta yang seperti ini tidak akan membuat kuasa instrumentalisme remuk dan hancur. 

Tapi, di batin saya, dengan cinta yang seperti ini, boleh membuat kita merasakan getar-getar emosi seorang pesepak bola. Merasakan cinta mereka yang teguh terhadap permainan.

Mungkin dengan begitu, kita boleh memaknai air mata Iker Casillas yang "terbuang" dari ambisi Florentino Perez bukanlah sinetron yang kemudian dilupakan di depan ambisi pemilik klub mencapai superioritas nan mewah.

Selamat pagi, Bravo Juventus!

***

*) Selamat menyambut perayaan Paskah bagi saudara-saudari Kristiani. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun