- Pembedaaan dan Perubahan Sosial
- Perubahan Sosial: Dalam konteks perubahan sosial, Bourdieu menekankan bahwa perubahan tidak hanya ditentukan oleh kelas proletar, tetapi juga oleh kemampuan habitus dan modal yang dimiliki individu. Individu dengan habitus yang sesuai dan modal yang memadai dapat berperan dalam mendorong perubahan sosial.
- Persaingan: Ada persaingan yang signifikan antara individu dan kelompok dalam masyarakat, di mana dua visi berbeda muncul. Satu visi berusaha untuk melanggengkan status quo, sementara visi lainnya berupaya melawan penindasan. Dalam hal ini, individu dari kelas bawah dapat berusaha untuk mendapatkan pengakuan dan legitimasi melalui tindakan resistensi.
- Strategi dalam Persaingan
Persaingan dalam masyarakat tidak hanya bersifat langsung, tetapi juga melibatkan berbagai strategi. Beberapa bentuk investasi yang diambil oleh individu untuk meningkatkan posisi mereka dalam struktur sosial meliputi:
- Investasi Biologis: Mempertimbangkan aspek reproduksi (seperti keluarga berencana) untuk memastikan generasi berikutnya memiliki sumber daya yang cukup.
- Suksesif: Menggunakan efisiensi dalam pengelolaan harta yang diwariskan untuk memastikan keberlangsungan kekayaan.
- Edukasi: Mengedukasi generasi baru melalui doktrin dan kader-kader, sehingga mereka dapat memperoleh modal dan habitus yang diperlukan untuk bersaing.
- Investasi Ekonomi: Menciptakan peluang ekonomi untuk meningkatkan status sosial melalui usaha dan kewirausahaan.
- Investasi Simbolik: Berusaha mendapatkan pengakuan dan kehormatan dalam masyarakat sebagai cara untuk legitimisasi posisi sosial mereka.
Â
6. Penjelasan Konsep dari PPT Dosen Slide 8 tentang Legitimasi Selera dalam Konteks Bourdieu
- Legitimasi Selera
Dalam teori Bourdieu, legitimasi selera merujuk pada cara nilai-nilai dan preferensi estetika dibentuk dan diakui dalam masyarakat. Selera tidak muncul secara spontan, melainkan merupakan hasil dari proses sosial yang mencerminkan status, kekuasaan, dan identitas kelompok tertentu.
- Bentukan Aristokrat dan Seni
Selera yang dikembangkan oleh kelas aristokrat sering kali mencerminkan nilai-nilai yang tinggi dalam seni dan pendidikan. Contohnya, karya-karya komposer besar seperti Mozart, Beethoven, Bach, dan Vivaldi dianggap sebagai puncak dari pencapaian seni klasik dan sering kali diidentifikasi dengan elit budaya. Karya-karya ini tidak hanya dihargai karena keindahan musiknya, tetapi juga karena mereka mencerminkan pengetahuan, pendidikan, dan status sosial yang tinggi.
- Selera Seni vs Selera Populer
Bourdieu membedakan antara selera seni yang dianggap tinggi dan selera populer:
- Selera Seni (Estetis): Hasil dari pembentukan oleh kelas atas, yang sering kali menilai seni dalam konteks estetika dan kompleksitas intelektual. Selera ini cenderung berorientasi pada nilai-nilai yang lebih abstrak dan estetis.
- Selera Populer: Muncul dari pengalaman hidup rakyat biasa, sering kali lebih praktis dan fungsional. Selera ini biasanya mencerminkan nilai-nilai yang lebih sederhana dan dapat diakses, serta sering kali didasarkan pada pengalaman sehari-hari.