Mohon tunggu...
TUTI SOLIHAT 121211105
TUTI SOLIHAT 121211105 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi - Universitas Dian Nusantara

Hobi saya Berbisnis dan Kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jawab Kuis Pertemuan 5 - Ruang Publik Bourdieu

10 Oktober 2024   12:59 Diperbarui: 10 Oktober 2024   14:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Bahasa sebagai Simbol Kekuasaan

Dominasi simbolik juga diekspresikan melalui bahasa. Bahasa bukanlah alat netral; ia mencerminkan dan memperkuat kekuasaan sosial. Beberapa poin penting mencakup:

  • Kepentingan dan Kecenderungan: Bahasa sering kali digunakan untuk mendukung kepentingan kelas sosial tertentu. Ungkapan dan istilah yang digunakan dalam bahasa sehari-hari dapat memperkuat hierarki sosial yang ada.
  • Simbol Kekuasaan: Bahasa menjadi simbol kekuasaan, di mana penguasa menggunakan bahasa untuk menentukan norma dan cara berpikir masyarakat.

- Heidegger dan Ruang Sosial

Bourdieu juga merujuk pada pemikiran Heidegger yang menyatakan bahwa ruang sosial dibangun berdasarkan praktik dan interaksi sebelum individu dapat menghuninya. Hal ini menunjukkan bahwa struktur sosial dibentuk melalui tindakan individu yang dipandu oleh habitus dan kapital mereka.

4. Penjelasan Konsep dari PPT Dosen Slide 6 tentang Pendidikan dalam Konteks Dominasi Sosial Bourdieu

- Pendidikan sebagai Proses Reproduksi Dominasi Sosial

Dalam pemikiran Pierre Bourdieu, pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai proses penciptaan ulang atau reproduksi dominasi sosial. Artinya, sistem pendidikan sering kali melanggengkan struktur kekuasaan yang telah ada sebelumnya, mengulangi pola-pola yang mendukung kelas-kelas sosial yang dominan. Pendidikan menjadi alat untuk mempertahankan status quo dalam masyarakat.

- Melanggengkan Kekuasaan

Pendidikan berfungsi sebagai mekanisme yang memperkuat ketidaksetaraan sosial. Anak-anak dari kelas sosial atas sering kali memiliki akses lebih baik terhadap sumber daya pendidikan yang berkualitas, sementara mereka dari kelas bawah mengalami keterbatasan. Dengan demikian, pendidikan berkontribusi pada pengulangan hierarki sosial yang ada, membuat peluang bagi individu untuk bergerak ke atas menjadi semakin sulit.

- Penutupan Akses bagi Individu Tanpa Habitus dan Kapital

Sistem pendidikan juga cenderung menutup pintu bagi individu yang tidak memiliki habitus dan modal yang sesuai. Tanpa pemahaman dan nilai-nilai yang diinternalisasi (habitus), serta tanpa modal ekonomi dan sosial yang mendukung, individu tidak dianggap layak atau pantas untuk menjadi pembelajar yang efektif. Ini menciptakan siklus keterpinggiran, di mana individu dari latar belakang kurang beruntung terhalang untuk mengakses pendidikan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun