Mohon tunggu...
Tutik Lestari
Tutik Lestari Mohon Tunggu... -

SMAN 1 Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Sajak Kolong Jembatan

21 Maret 2016   17:54 Diperbarui: 23 Maret 2016   12:34 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.rxhj.net/phpBB2/viewtopic.php?t=17446"][/caption]

 

Minggu ke 3 (Terinspirasi Lagu)

 

Bersulang dengan pertempuran kematian

Syair pengecut selalu didendangkan

Urat nadi sekarat menjerit-jerit

Mereka berdesak-desakan dengan nyamuk malam,

yang hidup di kolong jembatan.

Senandung yang berbeda, sedih dan gembira

 

Terhina dengan kemiskinan yang melarat.

Mereka hanya ingin menginjak dan menjejak puas

Padahal dari airmata kolong jembatan engkau bahagia, wahai penguasa jahat.

Biarlah tangis meledak dalam doa

Sebab pagarmu tak jua mempersilahkan masuk

Bagai gunung api memendam panas magma

Membuang semua rasa dendam, karena apa daya

Mengepakkan sayap pada selimut lusuh

Berdesak-desakan dengan angin malam

Sadarlah kau jalan hidupmu

Yang hanya menelan korban yang lain

 

Majalengka, 20 Maret 2016

Sumber inspirasi lagu : Kiamat-SULIS

Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun