Terhina dengan kemiskinan yang melarat.
Mereka hanya ingin menginjak dan menjejak puas
Padahal dari airmata kolong jembatan engkau bahagia, wahai penguasa jahat.
Biarlah tangis meledak dalam doa
Sebab pagarmu tak jua mempersilahkan masuk
Bagai gunung api memendam panas magma
Membuang semua rasa dendam, karena apa daya
Mengepakkan sayap pada selimut lusuh
Berdesak-desakan dengan angin malam
Sadarlah kau jalan hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!