Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CERPEN : "Hubungan yang Serius"

23 Januari 2025   18:14 Diperbarui: 23 Januari 2025   17:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen Juara (Sumber : Dokumen Pribadi)

"Ataukah saya carikan? Banyak loh teman -- teman kuliah saya yang belum pada menikah...cepetan loh Mbak...entar banyak lelaki terfitnah dan tergoda, hehehehe...kalau ada yang nawari dan cocok segera ambil donk Mbak," pinta Maya.

"Hehehe...ya besok saja, kalau pas kepingin...Mbak bisa carikan saya, oya ngomong -- ngomong Mbak Maya sudah menikah atau akan menikah ? Kayaknya kok bahagia banget !" tanya Sari.

"Alhamdulillah, Mbak. Sebentar lagi saya prajab dan kami akan menjalankan hubungan yang serius dalam waktu dekat," jawab Maya.

"Wah... ikut senang ya Mbak. Semoga selalu sukses," doa dan harapan Sari.

"Sama -- sama ya Mbak. Semoga kecantikan dan keanggunan Mbak Sari bisa menginspirasi hidup saya. Aamiin,"

Hari dan bulan pun berlalu. Tampaknya Farhan belum juga memutuskan kelanjutan dari kata hubungan serius. Maya sudah tidak sabar ada lelaki yang melamarnya, yaitu Farhan. Sekarang, bagi Maya sudah tidak ada lagi yang dipikirkan kecuali segera menikah.

Sebagai wanita, malu rasanya kalau ia berinisiatif menanyakan duluan. Selain itu, ia pun tidak ingin mengganggu Farhan mengajar anak- anak desa. Lagi pula, usia Farhan yang masih tergolong muda mungkin belum terpikirkan sebagaimana apa yang dipikirkan Maya. Orangtua Maya pun mulai cemas, karena ia ingin anaknya tidak berlama -- lama tinggal di sebuah kos.

Kesendirian Maya, tentu mengundang banyak lelaki yang bertanya, ingin ngobrol, ataupun WA. Namun, ia masih kokoh pada kemantapan hatinya, agar secepatnya Farhan melamarnya. Di hatinya cuman ada Farhan. Namun, justru Farhan seakan semakin menjauh. Setiap Maya menelepon, Farhan tidak segera untuk mengangkat. Ia pun bingung mau curhat sama siapa. Akhirnya, ia pun mencoba untuk menghubungi Sari, dengan harapan kecerdasannya bisa menguraikan masalahnya.

"Maaf, Mbak Sari, mengganggu ...ini saya mau curhat kalau boleh. Temanku cowok sampai sekarang kok belum melamar ya Mbak ? Padahal sudah saya tunggu kelanjutan hubungan kami....maaf lho?" tanya Maya.

"Oh yang sabar Mbak, barangkali beliaunya sibuk. Mbak Maya husnudzon saja, yang namanya lelaki kalo sudah kerja, menikmati, mungkin belum berpikir untuk menikah," jawab Sari.

"Tapi kelihatannya, kok temanku semakin sibuk ya ...ini WA saja jarang, gak seperti dulu, jadi galau ni Mbak?" tanya Maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun