Sejarah Universitas Indonesia sebagai kampus tertua di Tanah Air sangat menarik untuk diperbincangkan. Pasalnya universitas ini didirikan oleh Belanda sejak sebelum Indonesia merdeka.
Universitas Indonesia atau bisa disingkat dengan UI adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki banyak disiplin ilmu. Hingga kini terhitung ada ratusan ribu alumni telah lahir dari kampus terbaik ini. Sebelum membahas lebih jauh tentang UI dan sejarahnya, berikut adalah sejarah pendidikan yang ada di Indonesia.Â
Sekilas Tentang UIÂ
UI merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di indonesia dengan sejarah Universitas Indonesia yang lumayan panjang. universitas yang mencetak prestasi di berbagai bidang ini secara resmi menjadi nama universitas Indonesia sejak 2 februari 1946.Â
Nama lain dari "kampus perjuangan" ini memiliki status sebagai Perguruan Tinggi Negeri otonom dengan reputasi internasional. Di samping itu, Universitas Indonesia termasuk dalam jajaran universitas terbaik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara juga.Â
Universitas Indonesia memiliki keunikan dibandingkan kampus lain, seperti:
Kampus Vokasi. UI memiliki kampus vokasi yang tergabung dengan program sarjana. Tentu saja hal ini bisa memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memiliki keterampilan praktis sekaligus landasan teori.Â
Program double degree dengan universitas ternama luar negeri. Mahasiswa bisa mendapat dua gelar sekaligus dari dua institusi yang berbeda.
Museum UI memiliki koleksi benda bersejarah yang berkaitan dengan sejarah UI sendiri dan sejarah pendidikan tinggi di Indonesia.Â
Hutan UI yang luas dan asri di tengah sibuknya lingkungan kampus. Sehingga berperan sebagai paru-paru kota, sarana penelitian, dan tempat rekreasi bagi civitas akademika UI.
Kegiatan budaya yang menampilkan seni dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia sehingga tercipta suasana kebersamaan serta menghargai keberagaman budaya.Â
Budaya kampus yang kuat seperti komunitas, organisasi mahasiswa, dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat selain di bidang akademis.
Memiliki komunitas global yaitu populasi mahasiswa internasional yang cukup besar.Â
Awal Kisah UI DimulaiÂ
Pada masa pemerintah Hindia-Belanda, jumlah penduduk di Pulau Jawa semakin melonjak. Kondisi tersebut berdampak pada masalah kesehatan seperti berkurangnya tenaga medis untuk menangani masyarakat sehingga dibutuhkan dokter tambahan untuk membantu dokter utama.Â
Hal tersebutlah awal mula pendirian atau sejarah Universitas Indonesia di masa kolonialisme sebagai sekolah kedokteran agar menghasilkan dokter tambahan pada tahun 1849. Sekolah tersebut berfokus pada ilmu kedokteran yang disebut dengan pendidikan tenaga mantri.Â
Pada tahun 1898 yang mana setelah sempat mengalami perubahan, nama Dokter--Djawa School berganti nama menjadi STOVIA. Untuk namanya sendiri School tot Opleiding van Indische Artsen yang artinya School of Medicine for Indigenous Doctors.
Selama 70 tahun lebih, STOVIA berhasil menjadi tempat studi terbaik untuk calon dokter di Indonesia. Hingga akhirnya STOVIA yang menjadi sekolah menengah ditutup pada tahun 1927 demi alasan pengembangan.
Sebagai gantinya, STOVIA pada tahun tersebut diubah menjadi lembaga pendidikan yang setara dengan pendidikan tinggi. Karena itulah akhirnya dibangun 4 sekolah tinggi dan 1 sekolah kedokteran yang tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa:
Bandung ada Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) pada tahun 1920.
Batavia ada Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) pada 1942.
Batavia terdapat Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) pada 1940.
Bogor terdapat Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) pada 1941.
Nood-universiteit (Universitas Darurat) dibangun pada 1946.
Sejarah Universitas Indonesia Tiap Masa
Melansir dari wesite resmi ui.ac.id, sejarah kampus kuning ini dibagi menjadi dua masa berikut.
Masa Pendudukan Belanda (1849 - 1946)
Sejarah Universitas Indonesia bermula dengan nama Nood-universiteit. Selanjutnya berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie pada tahun 1947 di Jakarta sebagai pusatnya.
Salah satu professor nasionalis bernama Prof. Mr. Djokosoetono melanjutkan tugas sebagai pengajar Universiteit van Indonesie di Yogyakarta yang pada masa itu menjadi ibu kota negara dadakan.Â
Kemudian ibu kota Indonesia kembali ke Jakarta pada tahun 1949 setelah Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia. Saat itu juga Universiteit van Indonesie Yogyakarta ikut pindah ke Jakarta.
Nama Universiteit van Indonesie kemudian disatukan namanya menjadi "Universiteit Indonesia" tepatnya di tahun 1950. UI saat itu memiliki beberapa fakultas meliputi fakultas kedokteran, sastra dan filsafat, serta hukum di Jakarta. Di kota lain ada fakultas teknik di Bandung, dan fakultas pertanian di Bogor. Sementara itu untuk fakultas kedokteran gigi ada di Surabaya. Dan fakultas ekonomi berada di Makassar.Â
Seiring berjalannya waktu, fakultas-fakultas yang berada di luar Jakarta tersebut berkembang menjadi universitas terpisah antara tahun 1954 hingga 1963.
Universitas Indonesia Salemba memiliki beberapa fakultas seperti Kedokteran, Matematika dan ilmu Pengetahuan alam, Kedokteran Gigi, Hukum, sastra, Ekonomi, dan teknik.
Selama perkembangan sejarah Universitas Indonesia tersebut berdirilah fakultas-fakultas lain. Mulai dari fakultas psikologi, ilmu sosial dan ilmu politik, kesehatan masyarakat, keperawatan, hingga ilmu komputer.Â
Pasca Kemerdekaan atau Modern (1970 - sekarang)
Sejarah Universitas Indonesia memiliki tiga kampus, di antaranya kampus Salemba, Pegangsaan Timur, dan Rawamangun. Kemudian pada tahun 1987 dibangunlah kampus Depok seluas 320 hektar sehingga beberapa fakultas dipindah kecuali kampus Salemba yang masih dipertahankan untuk fakultas kedokteran, kedokteran gigi, dan program pascasarjana.Â
Pada tahun 2000, perguruan tinggi ini menjadi salah satu dari beberapa universitas di Indonesia yang mempunyai status  Badan Hukum Milik Negara. Hal tersebut membawa perubahan untuk UI yaitu otonomi dalam pengembangan akademis dan keuangan yang lebih besar. Di era reformasi tersebut, Universitas Indonesia dinilai oleh pemerintah memiliki kemampuan pengelolaan yang cukup untuk mendapatkan kemandirian, otonomi, dan tanggung jawab yang lebih besar.  Sebagaimana tertuang dalam peraturan pemerintah PP No. 152/2000 yang menetapkan UI sebagai BHMN.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan penting seperti UU No. 20/2003 yang berisi tentang Sistem Pendidikan Indonesia. Ada juga PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang di beberapa aspek belum sepenuhnya mendukung UI sebagai BHMN dalam masa pelaksanaan.Â
Sejarah Universitas Indonesia tetap menunjukkan eksistensi dan perkembangannya dari tahun ke tahun secara eksternal atau internal meskipun mengalami pasang surut.Â
Tokoh Bersejarah dari Universitas IndonesiaÂ
Sejarah Universitas Indonesia tidak lepas dari tokoh-tokoh penting yang memiliki peran di berbagai bidang. Berikut adalah contoh-contohnya.
Politik dan kebijakan Publik
Wakil presiden RI pertama - Mohammad Hatta
Presiden kedua RI - SoehartoÂ
Presiden ketiga RI, ilmuwan, dan teknokrat - B.J. Habibie
Presiden ke-h dan jenderal TNI - Susilo Bambang Yudhoyono
Ekonomi dan BisnisÂ
Pengusaha dan pendiri Grup Lippo - Moctar Riyadi
Pendiri dan pengusaha CT corp - Chairul Tanjung
Pengusaha dan pendiri grup Bakrie - Anindya Bakrie
Ilmu Pengetahuan dan teknologi
Ahli teknologi informasi dan komunikasi, guru besar UI - Djoko Pekik Irianto
Ahli robotika dan mekatonik, guru besar UI - R. Yogi GunawanÂ
Sastra dan BudayaÂ
Sastrawan, budayawan, dan guru besar UI - Sapardi Djoko Damono
Sastrawan, aktivis - Pramoedya Ananta Toer
Sastrawan, dramawan - Putu Wijaya
Aktris dan aktivis - Dian Sastrowardoyo
Demikian sejarah Universitas Indonesia sejak awal mula berdiri hingga masa sekarang. UI sebagai kampus tertua dan terbaik di Indonesia selama hingga kini tetap memiliki eksistensi selama perjalanan panjangnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI