Mohon tunggu...
TUHU AGUNG MURDOPO
TUHU AGUNG MURDOPO Mohon Tunggu... Guru - SMA Patra Mandiri 2 Palembang

Pemula Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Sebuah Pembuktian Part 2

6 September 2024   05:00 Diperbarui: 6 September 2024   05:26 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku sudah mempertimbangkannya jauh lama. Bapak dan ibuku sudah menyetujui kalau aku akan menyekolahkan dan sekaligus mengangkat Aris sebagai anak angkatku. Untuk Sekolahnya Aris insya allah nanti semua akanku usahakan jadi Aku minta do'anya saja dari keluarga paman, agar semuanya dapat berjalan lancar dan diridhoi Allah Swt. dan pada pertemuan ini Adam juga mohon ijin langsung sama paman apakah niat saya ini dapat diterima oleh keluarga paman ? jawabku saat itu

Pandangan dan tubuhku lalu mengarah berpusat pada aris yang sudah lama menyimak percakapan kami dengan senyuman yang terpancar diraut wajah lugunya, seolah tak sabar untuk segera kembali bersekolah. kemudian kusampaikan kepadanya 

" Aris jika kamu benar- benar mau sekolah, kamu harus berjanji kepadaku ! kamu harus rajin ibadah, bersikap sopan santun kepada semua orang , selalu bersyukur ,rendah hati, patuhi nasihat orang tua, fokus belajar dan jangan PACARAN."

" iya kak, insya allah Aris akan berusaha menjadi yang kakak pinta dan mengikuti arahan dari kakak . Ucap Aris .

"Alhamdulillah.... Paman juga ucapkan terima kasih kepada keluarga nak adam, karena sudah baik dengan keluarga kami. Paman ijinkan Aris untuk dijadikan anak angkat nak adam, dan boleh tinggal bersama keluarga nak adam. Pesan paman juga ke Aris 

"Patuhi omongan orang tua (kak adam) yang sudah memberikan kesempatan kamu sekolah lagi, dan tinggal bersamanya, jangan sampai paman terdengar kamu mengecewakan kak adam dan keluarganya " 

Kulihat Senyum Aris penuh bahagia, mendengarkan percakapanku dan pamannya. setelah berbicara cukup lama dan mendapatkan kesepakatan, akhirnya paman dan Aris pulang kerumahnya. 

Keesokan harinya 12 juli, pukul 07:00 wib Aris datang kerumahku dengan tas merah marun dengan sedikit nampak sobekan terbuka di bagian depannya, berisi barang -- barang miliknya yang tidak terlalu banyak. 

ya dialah Aris ada dihadapanku, hari itu adalah hari pertama kali Aris tinggal bersamaku. Anak Piatu penuh mimpi, harapan keluarga adik-adiknya, anak pertama yang akan meraih mimpi dengan jalan hidup yang akan dia pilihan sendiri. 

"Jika kau percaya ada pelangi setelah hujan, seharusnya kau percaya ada kebahagiaan setelah kesabaran"

"anak angkatku , ARIS PRATAMA"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun