Mohon tunggu...
TUHU AGUNG MURDOPO
TUHU AGUNG MURDOPO Mohon Tunggu... Guru - SMA Patra Mandiri 2 Palembang

Pemula Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Sebuah Pembuktian Part 2

6 September 2024   05:00 Diperbarui: 6 September 2024   05:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai -- sampai timbullah kembali "niat" yang sudah lama aku pendam didalam hatiku untuk mengadopsi/mengangkat anak laki -- laki suatu saat nanti.

Waktu begitu cepat berlalu tepat dihari raya idul fitri , aku sudah mengatur janji dengan teman-temanku untuk silahturamhi ke rumah kakak ketua karang taruna di desaku, sebut saja dia "kak wawan" kami biasa memanggilnya.

Dering whatsaap berbunyi, ternyata temanku yang mengirim pesan memberitahu bahwa Teman- temanku yang lain sudah berkumpul di rumah kediaman kak wawan. Rumahku tak terlalu jauh dari rumahnya kak wawan, akupun Segera berjalan menuju kesana. kebetulan hanya 5 menit saja aku sudah sampai dirumahnya.

"Assalammualaikum warahmatullah wabarakatuh" 

"Walaiakumsalam warahmatullah wabarakatuh." jawab kak wawan dan semua teman -- temanku. Disana mereka sudah berkumpul bersenda gurau sambil menikmati empek - empek, semangka, kue kering, minuman kaleng, dll.

"minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin ya, sambari berjabat tangan dengan seluruh teman -- temanku."

 

" eh mau empek -- empek lagi gak ? sepertinya mau habis.! Tanya istri kak wawan"

Boleh mba jawabku, kebetulan aku yang baru datang saat itu, hehehe. 

Tanpa kusadari dalam ruang tamu tersebut ternyata ada 3 anak laki -- laki yang pada waktu lalu mereka menyapaku saat pergi menuju ke masjid. 

"kak adam apa kabar? Tanya salah satu dari meraka kepadaku. alhamdulillah baik, kamu gimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun